Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Mega Skandal Wirecard, EY Bakal PHK Ratusan Karyawan

Skandal Wirecard pada 2020 silam terus menekan kepercayaan terhadap Perusahaan audit independen EY.
Tampilan aplikasi Wirecard AG di sebuah smartphone./Bloomberg-Alex Kraus
Tampilan aplikasi Wirecard AG di sebuah smartphone./Bloomberg-Alex Kraus

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan audit independen EY, atau yang sebelumnya bernama Ernst & Young, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada unit usahanya di Jerman.

Hal ini dilakukan menyusul kegagalannya mendeteksi dugaan skandal kecurangan di perusahaan pembayaran elektronik Wirecard AG yang bangkrut pada tahun 2020. Kegagalan ini mengguncang kepercayaan terhadap perusahaan.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/1/2023), Dewan manajemen EY Jerman telah memutuskan untuk melakukan perubahan struktural yang tunduk pada keputusan bersama.

"Fokus perusahaan adalah pada langkah-langkah personalia dan pengurangan biaya non personalia,” ungkap EY kepada Bloomberg.

Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa EY Jerman berencana untuk menghentikan kerja sama dengan 40 mitra dan melakukan PHK terhadap 380 staf untuk meningkatkan profitabilitas.

EY telah kehilangan kredibilitasnya setelah kebangkrutan Wirecard yang membuat para investor mengalami kerugian miliaran euro. Platform pembayaran dan penyedia jasa keuangan digital asal Jerman yang berdiri sejak 1999 bangkrut akibat hilangnya saldo perusahaan senilai 1,9 miliar euro, atau setara US$2,1 miliar saat itu.

Selama bertahun-tahun, EY menjadi perusahaan yang mengaudit dan mengesahkan pembukuan Wirecard, meskipun para jurnalis dan investor mempertanyakan kesehatan keuangan perusahaan.

Skandal ini kemudian meluas menjadi pengungkapan kelemahan-kelemahan auditor, regulator, dan bank-bank yang gagal menangkap penipuan terbesar di Jerman ini.

Perusahaan-perusahaan Jerman biasanya berkonsultasi dengan perwakilan pekerja ketika melakukan PHK karena alasan lain selain perilaku individu. EY Jerman telah memulai pembicaraan dengan badan terkait dan mengatakan bahwa rencana penyesuaian akan dilakukan dilakukan dalam bentuk solusi sukarela di bawah kesepakatan bersama.

"Langkah-langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi EY Jerman pada posisi yang paling kuat untuk meraih kesuksesan di masa depan," ujar perusahaan tersebut.

Tuntutan Hukum

Pekan lalu, bank Jerman Commerzbank menggugat EY atas kerugian sebesar 200 juta euro (US$216,12 juta) akibat skandal Wirecard.

Juru bicara Commerzbank mengatakan bahwa kasus ini telah diajukan ke pengadilan Frankfurt dalam beberapa pekan terakhir.

Dilansir dari Reuters, Juru bicara EY mengatakan tuntutan terhadap EY untuk ganti rugi tidak dapat diterima. EY berasumsi bahwa pengadilan juga akan mempertahankan posisi ini.

Tuntutan bank tersebut merupakan salah satu dari sejumlah tuntutan terhadap EY terkait Wirecard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper