Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Hilir Migas Rendah, ESDM Soroti Proyek LNG hingga RDMP Balikpapan

Realisasi investasi di sektor hilir industri minyak dan gas (migas) sepanjang 2022 hanya mencapai 41,61 persen dari target. Ini penyebabnya
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyoroti rendahnya realisasi investasi di sisi hilir industri minyak dan gas (migas) sepanjang 2022.

Berdasarkan Laporan Kinerja 2022 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), realisasi investasi untuk sisi hilir industri migas hanya sebesar US$1,58 miliar atau 41,61 persen dari prognosa tahun lalu di level US$3,79 miliar. 

Ditjen Migas mengidentifikasi rendahnya realisasi di sisi hilir itu disebabkan adanya pembatalan sejumlah proyek strategis, seperti pembangunan fasilitas onshore storage Tank LNG Jawa Timur, Terminal Regasifikasi LNG Cilacap, dan proyek penyaluran LNG ke kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). 

Selain itu, Ditjen Migas turut menyoroti adanya penurunan realisasi investasi yang cukup signifikan pada Proyek RDMP RU V Balikpapan yang disebabkan karena pergeseran terkait peraturan perpajakan. Situasi itu, membuat realisasi investasi untuk proyek peremajaan kilang tersebut hanya sebesar US$137 juta atau lebih rendah dari target awal US$1,15 miliar. 

Bisnis sudah meminta keterangan lebih lanjut ihwal laporan kinerja investasi hilir ini kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji. Hanya saja permintaan konfirmasi dan tanggapan tertulis belum ditanggapi hingga berita ini dinaikkan. 

Berdasarkan prognosis hingga Desember 2022, capaian investasi migas dari sisi hulu dan hilir telah mencapai US$13,92 miliar dari target yang sempat dipatok sebesar US$17,01 miliar. 

Keberhasilan capaian investasi didominasi oleh capaian belanja modal hulu migas sebesar US$12,32 miliar atau 93,31 persen terhadap prognosa. Nilai investasi hulu didominasi oleh kegiatan eksploitasi dengan nilai mencapai US$8,08 miliar. Adapun, realisasi investasi terbesar disumbang oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Seperti diketahui, potensi gas Indonesia hingga saat ini cukup menjanjikan dengan cadangan terbukti sekitar 41,62 trillion cubic feet (Tcf). Meski cadangannya tidak signifikan dibandingkan cadangan dunia, Indonesia masih memiliki 68 cekungan potensial yang belum tereksplorasi yang ditawarkan kepada investor.

Berdasarkan Neraca Gas Indonesia 2022-2030, Indonesia akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dari lapangan migas yang ada. Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia juga diperkirakan akan mengalami surplus gas hingga 1.715 million standard cubic feet per day (MMscfd) yang berasal dari beberapa proyek potensial.

“Produksi gas kita sudah sebagian besar dipakai untuk kebutuhan domestik, yaitu 68,66 persen. Itu membalik kondisi beberapa tahun lalu di mana sebagian besar untuk ekspor. Sekarang dua pertiga produksi gas untuk nasional,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji pada akhir tahun lalu. 

Pemanfaatan gas domestik ini didominasi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri sebesar 29,2 persen, pupuk 13,49 persen, kelistrikan 11,62 persen, domestik LNG 8,47 persen, lifting 3,48 persen, domestik LPG 1,5 persen, dan gas kota 0,19 persen, serta BBG 0,08 persen. Sedangkan untuk ekspor gas mencapai 1.697 billion bristh thermal unit per day (BBTUD) atau 31,34 persen, yaitu ekspor LNG 19,58 persen dan ekspor gas pipa 11,77 persen.

“Pemanfaatan gas untuk industri hampir 30 persen. Kita dorong terus supaya industri kita semakin tumbuh,” kata Tutuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper