Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merapat ke China, Saudi Aramco Lanjutkan Investasi Kilang Minyak

Saudi Aramco melanjutkan investasi pembangunan kilang minyak di China dengan menggandeng sejumlah perusahaan.
Pegawai Saudi Aramco berjalan di Departemen Pemrosesan Khurais yang terletak di ladang minyak Khurais, Arab Saudi, Senin (28/6/2021).Bloomberg/Maya Siddiqui
Pegawai Saudi Aramco berjalan di Departemen Pemrosesan Khurais yang terletak di ladang minyak Khurais, Arab Saudi, Senin (28/6/2021).Bloomberg/Maya Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - Saudi Aramco akan mulai membangun kompleks pengolahan minyak di China timur laut bulan depan, untuk mengamankan pasokan energi jangka panjang.

Amin Nasser, CEO Saudi Aramco mengatakan pada Forum Pembangunan China di Beijing bahwa raksasa minyak itu telah menyetujui kesepakatan dengan North Huajin Chemical dan Panjin Xincheng untuk memulai pembangunan kompleks kilang dan petrokimia di Provinsi Liaoning.

"Kami melihat peluang win-win yang besar untuk membangun sektor hilir terintegrasi yang terdepan di dunia di China, dengan penekanan khusus pada konversi minyak menjadi bahan kimia sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis liquid-to-chemicals kami yang lebih luas," kata Nasser dikutip dari Bloomberg, Senin (27/3/2023).

Melalui fasilitas pengolahan tersebut, Aramco bertujuan menyediakan sumber energi dan bahan kimia untuk keamanan energi jangka panjang di China.

Sebelumnya, perjanjian kerangka kerja awal untuk kilang minyak Liaoning pertama kali ditandatangani selama kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Beijing pada Maret 2017.

Dalam pernyataan terpisah, Aramco mengatakan konstruksi akan dimulai pada kuartal II/2023 dan diharapkan akan beroperasi penuh pada 2026. Pada perusahaan patungan itu, Aramco akan menggenggam saham sebesar 30 persen, Norinco Group 51 persen melalui anak perusahaannya North Huajin Chemical, dan Panjin Xincheng 19 persen.

Adapun, kompleks pengolahan akan mencakup kilang dengan kapasitas 300.000 barel per hari dan 1,65 juta ton cracker uap. Aramco akan memasok hingga 210.000 barel per hari bahan baku minyak mentah ke proyek tersebut.

Pada 2019, Aramco setuju untuk mendirikan usaha dengan dua mitra China ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman berada di Beijing. Namun, pada 2020 Arab Saudi menghentikan rencana investasi tersebut di tengah prospek pasar yang tidak pasti ketika lockdown Covid di China menekan permintaan hilir.

Setelah kembali membicarakan investasi tersebut pada awal 2022, Aramco mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan dan berinvestasi pada kilang berkapasitas 300.000 barel per hari dengan cracker etilen dengan China North Group Corp., yang dikenal sebagai Norinco, perusahaan induk dari North Huajin Chemica dan perusahaan berbasis Pajin.

Nasser mengatakan fasilitas pengolahan itu memungkinkan Aramco memperluas kapasitas produksi minyak sebesar satu juta barel per hari menjadi 13 juta barel pada 2027. Perusahaan juga akan meningkatkan produksi gas lebih dari 50 persen pada 2030 dan akan menambah satu juta barel minyak per hari untuk ekspor.

Selain itu, Aramco juga bermitra dengan Baoshan Iron & Steel Co. untuk memproduksi pelat baja di Arab Saudi dengan jejak karbon yang lebih rendah.
Perusahaan juga menandatangani letter of intent untuk menjadi bagian dari entitas baru yang dibuat oleh Renault SA dan Zhejiang Geely Holding Group Co. di tengah upaya untuk mengembangkan mesin dan sistem hybrid yang lebih efisien dan rendah emisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper