Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! AS dan Jepang Sepakati Perdagangan Mineral Baterai Kendaraan Listrik

Kesepakatan ini merupakan kunci dalam memperkuat rantai pasokan baterai mobil listrik kedua negara.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dan Jepang resmi mengumumkan kesepakatan perdagangan pada mineral baterai kendaraan listrik pada hari Selasa (28/3/2023). 

Dilansir dari Reuters, kesepakatan ini merupakan kunci dalam memperkuat rantai pasokan baterai mobil listrik kedua negara, serta memberikan akses yang lebih luas kepada produsen mobil jepang kepada kredit pajak mobil listrik (EV) AS senilai US$7.500 atau setara dengan Rp113 juta rupiah. 

Perlu diketahui, menurut pejabat senior administrasi Biden, perjanjian ini melarang kedua negara memberlakukan pembatasan ekspor bilateral pada mineral yang paling penting untuk baterai EV, termasuk lithium, nikel, kobalt, grafit, dan mangan.

Selain itu, kesepakatan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan AS-Jepang pada China, dengan meminta kolaborasi untuk memerangi “kebijakan dan praktik non-pasar” negara lain di sektor ini dan melakukan tinjauan investasi terhadap investasi asing dalam rantai pasokan mineral penting mereka. 

Menteri Perdagangan Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan Jepang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menandatangani perjanjian di Washington pada hari Selasa.

“Karena permintaan baterai kendaraan listrik diperkirakan tumbuh secara signifikan, mengamankan mineral penting yang penting untuk produksinya merupakan masalah yang mendesak,” kata Nishimura kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/3).

Pada akhir pekan ini, Departemen keuangan AS diperkirakan akan menentukan persyaratan sumber untuk subsidi pajak kendaraan listrik. Tentunya hal ini memberikan paduan yang ditunggu-tunggu oleh sektor otomotif, baterai dan energi bersih.

Namun, terkait pertanyaan apakah perjanjian perdagangan akan memenuhi syarat baterai, komponen, dan kendaraan yang bersumber dari Jepang untuk bagian dari kredit pajak tersebut, para pejabat mengatakan bahwa keputusan tergantung pada Departemen Keuangan

Nishimura juga mengatakan bahwa EV yang dibuat dengan mineral yang ditambang atau diproses di Jepang diharapkan memenuhi persyaratan pembebasan pajak berdasarkan undang-undang AS. 

Pejabat AS mengatakan bahwa Perwakilan Dagang AS tidak bermaksud untuk meminta persetujuan Kongres untuk perjanjian perdagangan mineral karena berada di bawah otoritas badan tersebut untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan sektoral di tingkat eksekutif.

Namun, kedua negara mengatakan bahwa ketentuan dalam kesepakatan untuk mempromosikan hak-hak buruh dan daur ulang dalam rantai pasokan mineral baterai mereka akan membantu kedua negara.

Perwakilan Dagang AS Katherine Tai dalam sebuah pernyataan, juga mengatakan bahwa Jepang adalah salah satu mitra dagang paling berharga dan memungkinkan untuk memperdalam hubungan bilateral yang sudah ada. 

"Ini adalah momen yang disambut baik karena Amerika Serikat terus bekerja dengan sekutu dan mitra kami untuk memperkuat rantai pasokan mineral penting, termasuk melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi."

Kedua negara juga sepakat untuk meninjau kembali perjanjian mineral setiap dua tahun, yakin apakah layak untuk diakhiri atau diubah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper