Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Desak Pengawasan Bank di AS Lebih Transparan

Pelaksanaan pengawasan perbankan AS oleh The Fed dinilai perlu ditingkatkan seiring jatuhnya tiga bank skala menengah di negeri itu.
Logo Silicon Valley Bank (SVB). Source: Bloomberg.
Logo Silicon Valley Bank (SVB). Source: Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengawasan bank oleh Federal Reserve (The Fed) dinilai perlu ditingkatkan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).

Dikutip dari Reuters pada Kamis (30/3/2023), Wakil Ketua Fed untuk Pengawasan Michael Barr mengatakan pengawasan telah berulang kali mengidentifikasi risiko pada bank yang kolaps tersebut. Pihaknya sejak 2021 bahkan mengambil langkah untuk membatasi pertumbuhannya. Meskipun demikian pada 2022 karena risiko-risiko tidak tertangani.

Terlepas dari itu, SVB runtuh dalam waktu kurang dari 48 jam menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri. Kecepatan runtuh yang menimbulkan banyak pertanyaan atas kapasitas The Fed. Kondisi yang mendapat sorotan dari anggota parlemen bahwa The Fed tidak cukup cepat menangani masalah ini dan mempertanyakan apakah seluruh prosesnya harus lebih transparan.

"Budaya pengawasan diselimuti oleh kerahasiaan, saya harap SVB menyerukan agar sebagian dari kerahasiaan tersebut dibuka," kata mantan pejabat Departemen Keuangan Aaron Klein.

Aaron menyadari bahwa regulator memiliki semua informasi rahasia dan beberapa di antaranya perlu dirahasiakan. Namun, tidak masalah jika ada hal yang di publikasi untuk sebatas antisipasi.

"Ini seperti mengatakan bahwa Anda gagal dalam pemeriksaan kesehatan, kami memberi Anda nilai C tetapi kami tidak ingin pelanggan Anda tahu." tuturnya.

Para pengawas menandai hal-hal yang menjadi perhatian untuk ditangani oleh bank-bank di bawah notasi, seperti hal-hal yang memerlukan perhatian (MRA). Jika masalah tersebut lebih mendesak, pengawas akan mengeluarkan masalah yang membutuhkan perhatian segera (MRIA).

MRA merupakan perjanjian yang dilakukan antarbank di  pasar repo dengan jaminan surat berharga. 

Keduanya dapat disertai dengan kerangka waktu di mana bank diharapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun tidak memberikan solusi yang spesifik, dan keduanya juga tidak dipublikasikan.

Jika masalahnya sangat mengkhawatirkan atau terus-menerus, pengawas dapat mengeluarkan perintah persetujuan, yang merupakan tindakan penegakan hukum formal dan publik antara regulator dan bank, yang sering kali disertai dengan denda dan perintah untuk mengatasi masalah tersebut secara tepat waktu.

The Fed mengeluarkan enam MRA dan MRIA pada November 2021 untuk SVB terkait likuiditas, dan  pada musim gugur 2022 ada MRA tambahan tentang pemodelan risiko bunga.

Adapun, anggota DPR Bill Foster dari Partai Demokrat Illinois, mengusulkan agar MRA diumumkan kepada publik jika tidak diselesaikan dalam waktu 60 hari, atau eksekutif bank akan melihat bonus mereka ditempatkan di escrow jika ada item yang belum terselesaikan.

Profesor hukum perbankan dari University of Alabama School of Law Julie Hill mengatakan pengawasan bank biasanya dilakukan secara tertutup karena adanya kekhawatiran bahwa mempublikasikan kesalahan langkah bank dapat memacu bank kolaps dan merusak kepercayaan terhadap sistem secara keseluruhan.

Namun proses ini melindungi bank dari pengungkapan rincian yang tidak menyenangkan kepada publik, dan mempersulit untuk menilai seberapa baik mereka diawasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper