Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiklan Kabur, Pendapatan Twitter Turun Sejak Diakuisisi Elon Musk

Awal bulan Maret 2023, Elon Musk mengatakan pendapatan Twitter turun 50 persen sejak Oktober tahun lalu.
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA – Pendapatan Twitter dari iklan terpantau menurun sejak Elon Musk mengakuisisi platform media sosial ini pada November tahun lalu.

Dalam beberapa pekan setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, ratusan pengiklan menghentikan sementara pengeluaran mereka di platform tersebut, karena khawatir akan perubahan yang mungkin dibawa oleh miliarder tersebut.

Dilansir dari Bloomberg pada Sabtu (1/4/2023), lembaga riset Sensor Tower memperkirakan pendapatan iklan Twitter pada September hingga Oktober 2022 mencapai US$71 juta. Dalam dua bulan terakhir, angka tersebut turun 89 persen menjadi hanya US$7,6 juta.

Awal bulan Maret 2023, Elon Musk mengatakan pendapatan Twitter turun 50 persen sejak Oktober tahun lalu meskipun ada peningkatan pengguna harian sejak awal 2022, akibat penurunan besar-besaran jumlah pengiklan.

Merek-merek besar seperti Mondelez International Inc, Coca-Cola Co, Merck & Co. Hilton Worldwide Holdings Inc. dan AT&T Inc. masih belum melanjutkan belanja iklan di platform ini pada bulan Februari, menurut Sensor Tower.

Agensi media besar seperti IPG dan Horizon Media, yang menyarankan klien untuk menghentikan sementara atau mempertimbangkan untuk menangguhkan kampanye iklan Twitter mereka setelah Elon mengambil alih, belum mendorong para pengiklan untuk kembali.

Mereka masih menyarankan klien untuk tetap berhati-hati karena perusahaan masih terlihat kacau.

Di antara kekacauan tersebut adalah rencana Twitter untuk menghapus verifikasi dari akun yang tidak membayar biaya berlangganan. Dalam beberapa minggu terakhir, Elon juga terlibat perselisihan dengan seorang mantan karyawannya yang cacat.

Adapun pekan ini, perusahaan mengungkapkan bahwa kode sumbernya bocor secara online.

Musk telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan pengiklan. Tidak lama setelah sang miliarder mengakuisisi perusahaan yang berbasis di San Francisco pada bulan November, ketika ujaran kebencian muncul kembali di platform tersebut, Twitter mencoba untuk meraih pelanggan iklan dengan meluncurkan sebuah produk baru yang memungkinkan pemasar memblokir iklan mereka agar tidak muncul di samping cuitan yang mengandung kata kunci atau gambar tertentu - yang disebut kontrol kedekatan.

“Jika ada tweet soal kecelakaan kereta api atau adegan perang, mungkin merek yang ramah keluarga tidak akan mau beriklan di sebelahnya," jelas elon Musk pada konferensi teknologi Morgan Stanley pada awal Maret.

Sepanjang akhir tahun, Twitter mulai menawarkan diskon besar kepada para pengiklan, bahkan hingga ratusan ribu dolar. Twitter kini tidak menawarkan diskon tersebut secara umum.

Para pengiklan telah menyatakan keprihatinan mereka mengenai pengambilan keputusan Elon Musk yang tidak menentu dan bagaimana merek pribadinya mengaburkan citra korporat Twitter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper