Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia pada Maret 2023 mencapai US$20,59 miliar atau naik 29,33 persen (month-to-month/mtm) dibandingkan Februari 2023.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menyampaikan, secara tahunan, nilai impor Indonesia turun 6,26 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan Maret 2023.
“Nilai impor Maret 2023 mencapai US$20,59 miliar atau naik 29,33 persen dibanding Februari 2023,” kata Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Machdi, untuk impor non migas tercatat mencapai US$17,57 miliar atau naik 30,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan impor non migas sebesar 30,05 persen pada Maret 2023 terjadi lantaran adanya peran beberapa komoditas yaitu mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) naik sebesar 29,45 persen, besi dan baja (HS 72) naik 45,52 persen, dan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) naik 15,65 persen.
Kemudian, kenaikan impor migas sebesar 25,28 persen ini terjadi lantaran adanya kenaikan minyak mentah sebesar 54,18 persen serta hasil minyak naik 21,09 persen.
Baca Juga
Sementara itu secara tahunan, nilai impor Maret 2023 tercatat turun sebesar 6,26 persen dibandingkan Maret 2023. Jika diperinci, impor migas 2023 turun 13,67 persen dibandingkan Maret 2022. Untuk impor migas pada Maret 2023 turun 4,86 persen dibandingkan Maret 2022..
“Pertumbuhan impor Maret 2023 secara yoy kembali melemah setelah sempat menguat pada Januari 2023,” pungkasnya.