Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Sumber Ekonomi Baru, Begini Progres KEK Sanur dan Kura-Kura Bali

KEK Kura-kura Bali (KKB) dan Sanur akan segera mewujudkan investasi pada 2023 dengan terbangunnya beberapa fasilitas.
Desain Rumah Sakit Internasional Bali atau Bali International Hospital di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, Indonesia - Dok. Indonesia Healthcare Corporation.
Desain Rumah Sakit Internasional Bali atau Bali International Hospital di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali, Indonesia - Dok. Indonesia Healthcare Corporation.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Kura-kura Bali sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pulau Dewata terus dilakukan dengan menghadirkan beragam investasi. 

Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan saat ini KEK Kura-kura Bali (KKB) akan segera mewujudkan investasi pada 2023 dengan terbangunnya beberapa fasilitas seperti Pusat Pendidikan Eksekutif UID Tsinghua SEA dan pembangunan Taman Budaya.

“Sedangkan pada 2024 nanti, rencananya akan dimulai pembangunan fasilitas lainnya seperti Premium Outlet Mall, Intercultural School, dan infrastruktur marina berupa Sea Wall sejauh 4 km,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip, Kamis (1/6/2023). 

Dalam lima tahun pertama, usulan KEK Kura-Kura Bali ditargetkan mampu menghadirkan investasi sebesar Rp12 triliun dan menyerap 2.045 tenaga kerja langsung serta 3.783 tenaga kerja tidak langsung.

Sementara dengan rencana kerja pariwisata luxury berkelas internasional, diharapkan usulan KEK KKB, yang dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development, mampu memperoleh pendapatan devisa sebesar Rp477 Triliun pada 2052 secara kumulatif.

Di sisi lain, KEK Sanur yang akan menjadi tujuan kesehatan, pemerintah memberikan fasilitas dan kemudahan seperti izin praktik tenaga kesehatan asing, fasilitas fiskal kepabeanan untuk peralatan medis. 

Selain itu juga kemudahan dari jenis layanan dan teknologi yang diberikan, penggunaan obat yang telah tersertifikasi, hingga kemudahan layanan imigrasi bagi pasien dan keluarga pasien.

KEK seluas 41,26 hektare tersebut nantinya ditargetkan mampu menyerap 123.000-240.000 orang yang sebelumnya berobat ke luar negeri untuk beralih ke Sanur, Bali. Melalui hal tersebut, setidaknya Indonesia akan menghemat devisa hingga Rp86 triliun. 

“Selain fasilitas insentif fiskal dari pemerintah pusat, ada juga fasilitas yang diberikan oleh daerah berupa insentif daerah. Ini harus bisa kita dorong bersama-sama, mumpung pertumbuhan kedua sektor ini di Bali lagi tinggi-tingginya,” tutur Susi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper