Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukses Ala Jack Ma: Pentingnya Orang Bodoh dan Pelanggan

Sejak mendirikan Alibaba pada tahun 1999 dengan 17 orang lainnya di Hangzhou, China, Jack Ma memang telah menjadi ikon perusahaan dan industri teknologi di Negeri Tirai Bambu.
Jack Ma pada pembukaan Xin Philanthropy Conference 2018/Alibaba
Jack Ma pada pembukaan Xin Philanthropy Conference 2018/Alibaba

Bisnis.com, JAKARTA – Industri e-commerce tambah riuh dalam beberapa waktu terakhir. Pendiri Alibaba Group Holding Ltd., Jack Ma, secara resmi akan mengumumkan rencananya untuk pensiun dari perannya di raksasa e-commerce tersebut pada hari ini, Senin (10/9/2018).

Sejak mendirikan Alibaba pada tahun 1999 dengan 17 orang lainnya di Hangzhou, China, Jack Ma memang telah menjadi ikon perusahaan dan industri teknologi di Negeri Tirai Bambu.

Selama bertahun-tahun pula ia membagikan pemikiran yang telah membuatnya menjadi salah satu sosok paling dihormati di Tiongkok serta inspirasi bagi banyak buku. Seperti dilansir dari Bloomberg, berikut sebagian di antaranya:

Tentang pendekatan kepemimpinannya:

“Orang-orang cerdas membutuhkan orang bodoh untuk memimpin mereka. Ketika sekelompok ilmuwan memenuhi suatu tim, sebaiknya ada seorang petani untuk memberikan bimbingan. Cara berpikirnya [petani] berbeda. Lebih mudah untuk menang jika Anda memiliki orang-orang yang melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda.”

Tentang pentingnya peran wanita dalam manajemen:

“Wanita memahami hal yang membuat mereka lebih baik daripada pria, senjata terhebat yang diberikan Tuhan kepada mereka, adalah kelembutan. Mereka memahami toleransi.”

Tentang pentingnya ketekunan:

“Hari ini sulit, keesokannya lebih sulit, tetapi setelah itu akan indah."

Tentang tekad:

“Jika Anda tidak menyerah, Anda masih memiliki kesempatan. Menyerah adalah kegagalan terbesar.”

Tentang berjuang melawan upaya eBay untuk memasuki China:

“EBay mungkin adalah hiu di laut, tetapi saya buaya di Sungai Yangtze. Jika kami [Alibaba] bertarung di lautan, kami kalah. Tapi jika kami bertarung di sungai, kami menang.”

Tentang prioritas untuk manajemen:

“Pelanggan nomor satu, karyawan nomor dua, pemegang saham baru nomor tiga.”

Tentang gangguan para pesaing:

“Jangan fokus pada pesaing Anda, fokuslah pada pelanggan Anda.”

Tentang peran teknologi:

“Saya percaya bukan teknologi yang mengubah dunia. Mimpi di balik teknologilah yang mengubah dunia.”

Tentang mempekerjakan orang yang tepat:

“Kami tidak pernah kekurangan uang. Kami kekurangan orang dengan impian yang bisa mati untuk mimpi-mimpi itu.”

Tentang perspektif untuk pekerja muda:

“Jika orang muda kagum akan masa depan, bertindak sungguh-sungguh dengan masa kini, dan berterima kasih atas masa lalu, mereka akan memiliki peluang.”

Tentang kontrol internet di China dan keterlibatan perusahaan Barat:

“Facebook dan perusahaan-perusahaan lain, jika mereka datang ke negeri ini mereka harus mengikuti aturan dan hukum. Google, mereka pergi, kami tidak mengusir mereka. Ketika Anda melakukan bisnis di negara mana pun Anda harus mengikuti aturan dan hukum.”

Tentang strategi filantropi:

“Untuk melakukan filantropi dengan baik, Anda perlu menggunakan sarana komersial, seraya membawa jiwa filantropis; janganlah menggunakan sarana filantropi dan membawa jiwa yang komersial.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper