Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rahasia Sukses Jadi Angel Investor di Startup

Untuk berinvestasi dengan tepat di start up, berikut beberapa hal yang dapat Anda perhatikan
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Apakah Anda tertarik untuk menjadi angel investor? Ini bukan hanya berhubungan dengan uang.

Investor terkadang juga perlu membutuhkan nasihat dari para ahli untuk mencegah melakukan kesalahan dan terkadang perlu memiliki jaringan kontak industri yang akan membantu menegosiasikan aliansi “mitra strategis” utama.

Oleh karena itu, uang yang Anda investasikan sebenarnya juga tidak terlalu penting. Anda perlu meninjau dokumen organisasi perusahaan untuk melihat hak apa yang akan dan tidak akan Anda miliki sebagai investor.

Untuk berinvestasi dengan tepat, berikut beberapa hal yang dapat Anda perhatikan yang dilansir dari The Network Journal (27/5/22).

1. Voting vs. Saham Voting

Umumnya angel investor memiliki saham tanpa hak suara di perusahaan, kecuali mereka membeli sebagian besar perusahaan.

Pemegang saham yang tidak memiliki hak suara hanya memiliki sedikit hak. Namun, pemegang saham yang memiliki hak suara tidak boleh memiliki hak untuk membebankan kewajiban kepada pemegang saham yang tidak memiliki hak suara, tanpa persetujuan.

Pastikan dokumen organisasi perusahaan memberi pemilik yang tidak memiliki hak veto mendapatkan “kekuasaan veto” atas keputusan yang mempengaruhi mereka.

2. Perlindungan terhadap investasi

Saat investor baru memasukkan uang ke dalam perusahaan, persentase kepemilikan Anda atas perusahaan akan menyusut.

Mungkin Anda tidak keberatan dengan pengenceran tersebut. Namun Anda perlu mempertimbangkan dua cara untuk melindungi dari pencairan investasi yang tidak adil.

Contohnya yang pertama adalah ketentuan anti-dilusi. Dalam hal ini, perusahaan harus menerbitkan saham tambahan kepada Anda untuk mempertahankan presentasi kepemilikan, jika perusahaan meningkatkan modal di masa depan dengan harga saham yang lebih rendah daripada yang Anda bayar.

Sedangkan yang kedua adalah hak memesan efek terlebih dahulu. Dalam hal ini, Anda akan mendapatkan hak untuk membeli saham tambahan dalam setiap penawaran di masa mendatang, dengan harga yang sama per saham yang dibayarkan investor baru.

3. Perlindungan saham

Sebagian besar dokumen perusahaan rintisan memberi perusahaan "hak penolakan pertama" untuk membeli saham Anda jika Anda meninggal, cacat berhenti dari hubungan atau hanya ingin menjual saham Anda kepada orang lain.

Ini diperlukan untuk usaha kecil yang berharap untuk dikelola oleh pemiliknya di masa mendatang.

4. Kursi di dewan direksi

Memiliki kursi di dewan maka Anda dapat melihat ke atas bahu manajemen, menengahi perselisihan dan sangat mungkin dituntut jika terjadi kesalahan.

5. Kewajiban yang tidak bersaing

Baik sebagai investor dan konsultan pendiri perusahaan, Anda akan menangani banyak informasi rahasia tentang perusahaan.

Lalu, kewajiban yang tidak bersaing dapat menjadi masalah lain. Mungkin Anda ingin berinvestasi di perusahaan lain di industri yang sama atau ingin melakukan bisnis luar dengan perusahaan yang memiliki hubungan dengan startup Anda.

Namun, terdapat banyak dokumen startup berisi klausa nonsolicitation dan noncompete yang dapat mencegah Anda melakukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper