Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Ide ke Malaysia, Penjualan Eshan Tea Mampu Cicil Pajero

Tingkat keuntungan Eshan Tea yang diraup mencapai lebih dari 60 persen.
Eshan Tea/Instagram
Eshan Tea/Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Tangan Rihana (45) dengan lincah menarik tuas mesin pengemas Sealer Cup ET-D1 untuk gelas tinggi jumbo. Pesanan dari enam sekolah dasar dan menengah di sekitar Ciracas, Jakarta Timur membuat ia cukup sibuk. . 

"Pesanan 100 cups, bisa tiga empat kali antar setiap bulan, tapi tidak menentu," kata Rihana mengingat kesibukan yang selalu ia jalani. Hari itu ia bercerita kepada Bisnis di sela Pengundian Panen Hadiah Simpedes di Kantor BRI Unit Ciracas, Jakarta Timur, awal Mei 2023 lalu. 

Rihana juga menjual Eshan Tea kepada kelompok olahraga yang diikuti. Untuk sekolah, es teh yang terinspirasi dari kunjungan ke Malaysia pada 2019 lalu ini dijual Rp8.000 per cup. Namun, dalam gelaran di kelompok olahraga saban pekan itu, dia menjual Rp15.000 per cup. 

Menurut Rihana total produksi setiap pekan mencapai 800 cup. Sedangkan pekerja yang turut membantu  sebanyak dua orang, semuanya perempuan.

"Keuntungannya cukup untuk mencicil mobil SUV Pajero setiap bulan," katanya mengelak menjabarkan nilai laba yang diperoleh. 

Ibu dua putri itu menjelaskan tingkat keuntungan yang diraup mencapai lebih dari 60 persen. Meski demikian, dibutuhkan investasi awal yang cukup besar berupa lemari pendingin yang baik, hingga bahan baku bermutu agar cita rasa terjaga. 

"Resepnya sendiri dari mencoba, jadi khas," katanya menambahkan.

Dengan penjelasan Rihana, maka setiap bulan ia bisa menjual hingga 3.200 cups. Dengan jumlah ini maka bila menggunakan penjelasan harga Rp8.000 di batas bawah yang dominan, maka omset yang diraup berkisar Rp25,6 juta atau margin Rp15,36 juta per bulan. 

Dia menuturkan, untuk memudahkan transaksi ia juga bertransformasi. Ia tak mau ketinggalan menggunakan layanan pembayaran kekinian dengan menyediakan pembayaran non tunai menggunakan QRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). "Saya di BRI nasabah prioritas," katanya menambahkan. 

Eshan Tea
Eshan Tea

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kramat Jati Asep Suhendra menuturkan pihaknya memiliki sejumlah program mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi target pasar utama BRI. Dukungan diberikan dalam bentuk pelatihan hingga mengundang para pakar untuk meningkatkan kapasitas debiturnya. 

"Kami sesuaikan dengan kebutuhan nasabah," katanya mengenai strategi yang diterapkan.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso dalam diskusi Investalk yang diselenggarakan oleh BRI Danareksa Sekuritas mengaminkan segmen ultra mikro merupakan mesin pertumbuhan baru di BRI. Menurutnya, per Maret 2023, terdapat tambahan 15 juta nasabah baru menjadi 36 juta. 

"Potensi bisnisnya sangat besar, ada 45 juta [pelaku UMKM] ultra mikro, sebanyak 15 juta dilayani oleh BRI Group," katanya.  

Dia menuturkan saat ini terdapat 18 juta UMKM yang belum mendapatkan layanan keuangan sama sekali.   "Ini menjadi target kita," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper