Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sumut Catat Laba Bersih Pada 2012 Rp422 Miliar

BISNIS.COM, MEDAN--PT Bank Sumut mencatat perolehan laba bersih tahun buku 2012 mencapai Rp422 miliar atau sedikit mengalami penurunan 0,94% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp426 miliar.

BISNIS.COM, MEDAN--PT Bank Sumut mencatat perolehan laba bersih tahun buku 2012 mencapai Rp422 miliar atau sedikit mengalami penurunan 0,94% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp426 miliar.

Pasalnya, kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumatra Utara itu sedikit tersendat akibat kekosongan kursi direktur utama yang telah terjadi sejak Juni 2011.

Pemegang saham Bank Sumut sejak Jumat (28/6/2013) pukul 09.00 WIB menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Kantor Pusat Bank Sumut.

RUPS tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho selaku pemegang saham pengendali. Agenda RUPS yakni persetujuan laporan keuangan dan pengangkatan direksi. 

Sejak Juni 2012 Bank Sumut hanya dipimpin oleh dua direksi yakni Direktur Umum H.M. Yahya dan Direktur Pemasaran dan Syariah yang dijabat Zenilhar. 

Adapun, posisi Direktur Utama sudah kosong sejak Juni 2012 ketika masa jabatan Gus Irawan Pasaribu berakhir. Begitu pula dengan Direktur 
Kepatuhan yang awalnya dijabat Maranata Manik telah kosong sejak dia meninggal dunia Juni 2011 sebelum masa tugasnya berakhir.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Sumut yang diterima Bisnis, Jumat (28/6/2013), menyebutkan perolehan laba sebelum pajak per 31 Desember 2012 mencapai Rp622 miliar atau meningkat 4,90% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp593 miliar. Beban pajak pada 2012 mencapai Rp200 miliar yang juga meningkat 19,76% dari tahun sebelumnya mencapai Rp167 miliar. 

Peningkatan beban non operasional dan beban pajak dinilai menyumbang penurunan laba bersih Bank Sumut. Padahal, laba sebelum pajak 
mengalami peningkatan Rp29 miliar. 

Pencapaian laba Bank Sumut merupakan kontribusi dari kinerja ekspansi kredit, terutama didorong oleh segmen usaha perbankan komersial kredit produktif untuk sektor riil khususnya kredit usaha mikro kecil tumbuh 45,56%. Tercatat penyaluran kredit pada 2012 sebesar Rp15,88 triliun atau meningkat 28,95% dibandingkan 2011 dimana penyaluran kredit  mencapai Rp11,88 triliun. 

Bank Sumut juga mencatat penurunan kredit macet (NPL) Netto pada 2012 dari sebesar 2,03% menjadi 1,28% atau masih dibawah batas rasio NPL sesuai ketentuan Bank Indonesia yakni maksimal 5%. Bank Sumut memncatat CAR sebesar 13,24% di atas bench mark BI yang dipatok minimal 8%.

Sedangkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sekitar 77,76% dan masih dibawah bench mark BI 
maksimal 94%. Rasio keuangan tersebut mempengaruhi kemampuan Bank Sumut menghasilkan laba dari modal (ROE) dan laba melalui asset (ROA). Pada tahun buku 2012 tercatat ROE Bank Sumut mencapai 31,39% dan ROA mencapai 2,99%. 

Sementara itu, target Bank Sumut pada 2013 adalah ingin mencapai pertumbuhan yang realistis dengan kualitas aset yang baik yakni total 
aset menjadi sebesar Rp25,5 triliun atau tumbuh 28,17% dari total aset tahun lalu. 

Bank Sumut juga menargetkan pinjaman yang diberikan termasuk pembiayaan syariah menjadi sebesar Rp19,09 triliun atau tumbuh 24,60% 
dari total pinjaman yang diberikan pada 2012. Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 39,80% menjadi Rp21,02 triliun dari DPK tahun lalu. 

Laba sebelum pajak ditargetkan mencapai Rp670 miliar atau tumbuh sebesar 7,72% dari laba sebelum pajak tahun lalu. Sementara itu, NPL 
ditargetkan kurang dari 5%, ROA lebih dari 3% dan tingkat kesehatan bank 'Sangat Baik'. 

Saat ini, Bank Sumut memiliki total aset mencapai Rp19,9 triliun. Bank Sumut juga berupaya memperluas jaringan pelayanan di Sumatra Utara dan 
Jakarta dengan jumlah kantor dari 446 unit pada 2011 menjadi 459 unit pada 2012. Tanpa Dirut, Laba Bank Sumut Turun Tipis 

BISNIS.COM, MEDAN - PT Bank Sumut mencatat perolehan laba bersih tahun buku 2012 mencapai Rp422 miliar atau sedikit mengalami penurunan 0,94% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp426 miliar. Pasalnya, kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sumatra Utara itu sedikit tersendat akibat kekosongan kursi direktur utama yang telah terjadi sejak Juni 2011. 

Pemegang saham Bank Sumut sejak Jumat (28/6/2013) pukul 09.00 WIB menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Kantor Pusat Bank Sumut, lantai 10. RUPS tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho selaku pemegang saham pengendali. Agenda RUPS yakni persetujuan laporan keuangan dan pengangkatan direksi. 

Sejak Juni 2012 Bank Sumut hanya dipimpin oleh dua direksi yakni Direktur Umum H.M. Yahya dan Direktur Pemasaran dan Syariah yang 
dijabat Zenilhar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper