Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berencana untuk menggelontorkan investasi properti senilai Rp400 miliar sepanjang tahun ini.
Investasi tersebut bakal digunakan untuk memanfaatkan aset PT Asuransi Jiwasraya (Jiwasraya) dengan membangun hotel di dua kota yakni Bandung dan Makassar.
Perusahaan asuransi jiwa pelat merah ini juga berkomitmen segera menggaet mitra kerja sama dengan perusahaan swasta untuk mewujudkan rencana itu.
“Untuk tahun ini ada dua lokasi, sedangkan tahun depan, berdasarkan rencana anggaran kami, Jakarta akan menjadi lokasi ketiga,” kata Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Jumat (26/6/2015).
Opsi optimalisasi pengembangan aset merupakan salah satu strategi untuk memaksimalkan hasil investasi pada tahun ini. Seperti diketahui, ia mengungkapkan pasar finansial mengalami turbulensi.
Sepanjang tahun ini, Jiwasraya berkomitmen untuk menjaga strategi investasi tetap konservatif.
Salah satunya dengan mengurangi porsi saham dan mempertahankan proporsi reksadana.
Pada saat yang sama, perusahaan asuransi jiwa ini juga menambah alokasi ke deposito dan obligasi.
Hingga saat ini, portofolio investasi Jiwasraya terdiri dari deposito sekitar 20%, obligasi 20%, saham 18%, reksadana 40%, dan sisanya di properti.
“Porsi saham sekitar 18% itu mau dialihkan ke obligasi. Tetapi, untuk menjual itu [saham], cukup susah dengan kondisi saat ini,” jelasnya.
Tidak hanya itu, hasil investasi Jiwasraya tercatat naik tipis sekitar 1,5% dengan imbal hasil di bawah 5%.
Padahal, dirinya menargetkan hasil investasi mencapai Rp1,5 triliun pada tahun ini.
“Realisasinya sekarang sih Rp600 miliar. Mudah-mudahan bisa tercapai sesuai dengan target. Ini kami lagi nunggu komitmen pemerintah dalam menggenjot sektor riil,” ucapnya.
Dari segi premi bruto, Jiwasraya telah mengantongi dana hingga Rp4 triliun sampai 26 Juni 2015. Namun, hingga semester I/2015, dirinya optimistis mampu menggalang premi sekitar 4,5 miliar.
Pasalnya, dalam waktu dekat, dirinya menjelaskan bakal ada tambahan premi dari group insurance yang ditaksir mencapai Rp500 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
