Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Bank Syariah Mandiri Jalin Kolaborasi Dengan Tekfin

Bagi perbankan syariah adalah sebuah keniscayaan untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (Tekfin) syariah. Perusahaan Tekfin dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya keuangan syariah.
Ilustrasi: Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi: Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Syariah Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas dan regulator mengimbau agar industri keuangan syariah memanfaatkan teknologi finansial untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah. Industri perbankan syariah pun berpikir demikian.

Direktur IT dan Operasional Bank Syariah Mandiri Achmad Syafii mengatakan bagi perbankan syariah adalah sebuah keniscayaan untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi finansial (Tekfin) syariah. Perusahaan Tekfin, sambung Achmad, dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya keuangan syariah.

"Saat ini ada beberapa [perusahaan] Tekfin dalam penjajakan [untuk] berkolaborasi dengan Mandiri Syariah, terutama yang telah menjadi investee Mandiri Capital Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/12/2018).

Achmad menambahkan penjajakan kolaborasi yang dimaksud adalah dalam bidang penyaluran pembiayaan, sistem pembayaran, dan certificate authorization.

Terkait kepatuhan syariah, lanjutnya, hal tersebut dimungkinkan dengan melakukan pola channeling dengan perusahaan Tekfin. Achmad berujar kolaborasi antara perusahaan Tekfin dan perseroan akan terealisasi pada tahun depan.

Seperti diketahui, MCI sudah menggeontorkan dana senilai Rp350 miliar pada 10 perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan yang sudah bermitra dengan MCI adalah PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks), PT Moka Teknologi Indonesia (Moka Pos), PT Penyelenggara Transaksi Elektronik Nasional (PTEN), PT Mitra Transaksi Indonesia (Yokke), PT Digital Arta Media (DAM), PT PT Cashlez Worldwide Indonesia (Cashlez), PT Jurnal Consulting Indonesia (Jurnal), dan PT Privy Identitas Digital (PrivyID).

Per Oktober, realisasi pembiayaan tumbuh 13,1% menjadi Rp65,9 triliun dari Rp58,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, dana perseroan naik 11,99% menjadi Rp82,8 triliun. Pertumbuhan tersebut membuat aset tumbuh 12,44% menjadi Rp93,7 triliun secara tahunan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan menyatakan inklusi keuangan syariah dapat ditingkatkan dengan bantuan digitalisasi, khususnya dengan bantuan perusahaan Tekfin syariah. Seperti diketahui, perusahaan Tekfin syariah dapat menjangkau masyarakat di wilayah geografis yang sulit dijangkau teknologi.

Senada, Bank Indonesia (BI) menyatakan perusahaan Tekfin syariah dapat meningkatkan inklusi keuangan Syariah. Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Sugeng berujar penggunaan Tekfin dalam keuangan syariah sangat krusial untuk menjaga daya saing di pasar keuangan syariah global.

Berdasar Global Islamic Finance Report 2018, terkait tingkat kemajuan dan kelengkapan perangkat keuangan syariah, peringkat Indonesia naik dari peringkat ketujuh menjadi peringkat keenam secara global. Adapun industri keuangan syariah Indonesia berada di peringkat 10.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper