Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CTBCI Akan Luncurkan Layanan Pembiayaan Digital

PT Bank CTBC Indonesia (CTBCI) berencana akan meluncurkan produk pembiayaan digital pada tahun ini. Perusahaan anak bank dari Taiwan ini akan menargetkan segmen ritel untuk produk digital tersebut.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CTBC Indonesia (CTBCI) berencana meluncurkan produk pembiayaan digital pada tahun ini. Perusahaan anak bank dari Taiwan ini menargetkan segmen ritel untuk produk digital tersebut.
 
Direktur Teknologi CTBCI Lasmintono menyampaikan metode yang akan dipakai dalam pembiayaan digital tersebut serupa dengan proses pembiayaan konvensional. Dia berujar proses know your costumer (KYC) akan dibantu oleh teknologi KTP-elektronik dan verifikasi lanjutan oleh tim lapangan.
 
"Sekarang masih beta version. Rencana, di akhir tahun nanti kami sudah bekerja sama dengan [Dinas] Dukcapil. Harapan kami, kalau sudah disetujui OJK, kami betul-betul full digitalize," paparnya kepada Bisnis belum lama.
 
Lasmintoan memaparkan dengan meluncurkan produk tersebut, perseroan ingin menyentuh pasar yang belum tergarap oleh perbankan konvensional. Lasmintono mengutarakan jenis pinjaman yang akan diberikan adalah personal loan.
 
Selain itu, Lasmintono menegaskan fitur pembiayaan digital tersebut bukanlah pembukaan rekening secara digital. Produk tersebut, ujarnya, bukan layanan pembukaan rekening secara digital seperi Jenius atau Digibank.
 
Namun demikian, "kalau kami lihat respon masyarakat bagus, punya confident level, dan OJK juga setuju, mungkin nanti kita bergerak ke arah sana."
 
Menurutnya, produk terebut serupa dengan layanan yang diberikan perusahaan teknologi finansial (Tekfin) bidang peer-topeer lending. Lasmintono menjelaskan nasabah dapat meminta pinjaman kepada perseroan dan menarik dana pinjaman melalui bank lain.
 
Lasmintono beralasan belum mengarah ke pembukaan rekening digital karena layanan tersebut masih diselimuti kontroversi. Menurutnya, perlakuan dari otoritas masih berdasarkan kasus per kasus alih-alih mengatur secara umum.
 
Di samping itu, sambungnya, beberapa perbankan di kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) I dengan modal inti di bawah Rp1 triliun sudah membuat layanan pembiayaan digital. Lasmintono mencontohkan PT Bank Amar Indonesia yang telah meluncurkan platform pembiayaan digital bernama Tunaiku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper