Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Rilis Obligasi Rp1 Triliun

PT Bank BTPN Tbk. mengumumkan rencana penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap I dengan target perolehan dana Rp1 triliun.
Petugas menjelaskan produk Jenius, aplikasi teknologi finansial (tekfin) milik Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), kepada pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Rachman
Petugas menjelaskan produk Jenius, aplikasi teknologi finansial (tekfin) milik Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), kepada pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Tbk. mengumumkan rencana penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap I dengan target perolehan dana Rp1 triliun.

Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani mengatakan seluruh dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan. Pasalnya, saat ini Bank BTPN menyalurkan kredit ke semua segmen, mulai dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel, hingga korporasi.

“Kami melihat ruang pertumbuhan kredit masih cukup terbuka, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional,” katanya melalui siaran pers, Jumat (18/10/2019).

Hanna menambahkan obligasi ini telah mendapat peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan Bank BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja unggul sebagai dampak positif dari penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019.

Untuk penerbitan obligasi ini, Bank BTPN telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

Sementara itu, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 21 Oktober – 4 November, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 27 November 2019.

“Kami optimistis penawaran obligasi ini akan direspon positif oleh pelaku pasar,” ujar Hanna.

Sementara itu, per Juni 2019, total penyaluran kredit Bank BTPN mencapai Rp143,4 triliun tumbuh 112 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp67,8 triliun.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 0,8 persen (gross), sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga kuat di level 23,3 persen.

Perusahaan mencatat kenaikan aset sebesar 87 persen, dari Rp99,9 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp186,7 triliun pada Juni 2019, sedangkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp1,2 triliun, meningkat 13 persen dari posisi tahun lalu Rp1,09 triliun.

”Kami berharap emisi obligasi ini dapat menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang menarik bagi para investor, sekaligus menjadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi Bank BTPN,” pungkas Hanna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper