Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Targetkan Pertumbuhan DPK Tahun Depan

PT Bank CIMB Niaga optimistis menggalang dana pihak ketiga (DPK) pada tahun depan. Bank membidik pertumbuhan di atas industri.
Layanan nasabah di kantor PT Bank CIMB Niaga Tbk, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Layanan nasabah di kantor PT Bank CIMB Niaga Tbk, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga optimistis menggalang dana pihak ketiga (DPK) pada tahun depan. Bank membidik pertumbuhan di atas industri.

“Tentu kami berharap lebih dari industri tapi kita tidak terlepas dari pertumbuhan industri. Kalau industri tumbuh kecil itu kan rebutan [DPK. Itu berarti persaingan tidak sehat,” kata Presiden Direktur Cimb Niaga Tigor M. Siahaan usai peluncuran aplikasi Kejar Mimpi di Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Menurut Tigor pada tahun depan pertumbuhan DPK industri perbankan Tanah Air tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan tahun ini. Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Bank Nasional (Perbanas) ini memperkirakan bank akan tutup tahun dengan pertumbuhan DPK sekitar 6% hingga 8% secara tahunan. 

Adapun Tigor melanjutkan bahwa likuiditas menjadi satu isu bagi perbankan. Pasalnya selama dua tahun terakhir DPK tumbuh cukup jauh dibandingkan dengan kredit. 

Saat ini rasio likuiditas industri perbankan telah mencapai lebih kurang 94%. Artinya ruang bank untuk menyalurkan kredit terbilang ketat. 

“Bicara kredit itu seksi, tapi DPK tumbuh itu lebih penting. Itu lebih inklusi finansial dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi lagi,” katanya. 

Terkait hal tersebut pemerintah sempat mengeluarkan program pengampunan pajak untuk menarik dana yang terparkir di luar negeri. Namun capaian dari program tersebut, menurut Tigor, belum cukup untuk melonggarkan likuiditas di dalam negeri. 

Sementara itu selain dana konvensional, emiten berkode BNGA ini juga menghimpun dana melalui surat utang. Teranyar bank menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan III Tahap I 2019 pada 18 November 2019. Bank mengincar dana nonkonvensional sebesar Rp2 triliun. 

Pada tahun depan BNGA juga masih memiliki rencana untuk kembali menerbitkan surat utang bermata uang rupiah. “Tahun depan kemungkinan ada, tapi saya belum tahun berapa,” kata Tigor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper