Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sinarmas Asuransikan Kredit Dengan Premi Rp1,5 Triliun

Dengan diasuransikannya portofolio kredit selama 72 bulan ke depan, kinerja Bank Sinarmas diproyeksikan menjadi lebih stabil dan rasio non-performing loan mengalami perbaikan
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank Sinarmas./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank Sinarmas./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sinarmas Tbk. mengasuransikan portofolio kreditnya untuk memperbaiki kualitas aset.

Dalam keterbukaan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/2/2020), manajemen Bank Sinarmas menginformasikan pada 15 November 2019 terjadi kesepakatan dengan PT Asuransi Simas Insurtech dalam memberikan perlindungan terhadap portofolio perseroan.

Asuransi Simas Insurtech akan memberikan penanggungan kepada Bank Sinarmas atas kredit yang diberikan kepada para debitur, dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.

Perusahaan asuransi yang menawarkan produk perlindungan portofolio kredit bermasalah tersebut akan melindungi risiko kerugian yang mungkin timbul.

"Dengan diasuransikannya portofolio kredit perseroan selama 72 bulan ke depan, kinerja Bank Sinarmas diproyeksikan menjadi lebih stabil dan rasio non-performing loan juga mengalami perbaikan," tulis direksi Bank Sinarmas.

Adapun, premi asuransi tersebut senilai Rp1,5 triliun dan bersifat material karena melebihi 20 persen dari ekuitas bank dengan kode emiten BSIM ini, yang senilai Rp5,66 triliun. Kendati demikian, Bank Sinarmas menegaskan transaksi tersebut tidak berdampak negatif terhadap kondisi keuangan perseroan.

Bank Sinarmas juga menyampaikan apabila perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan Asuransi Simas Insurtech. Keduanya merupakan perusahaan yang sama-sama dikendalikan secara langsung oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk.

Dalam keterbukaan tersebut manajemen menambahkan berdasarkan analisis kewajaran atas transaksi keduanya Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy dan Rekan berpendapat bahwa hal tersebut wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper