Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masalah AJB Bumiputera, Komunikasi dengan Nasabah Jadi Sorotan

AJB Bumiputera 1912 saat ini memiliki utang klaim senilai Rp5,3 triliun kepada para nasabah.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Asuransi Jiwa Bumiputera, di Jakarta, Selasa (7/11/2017)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Asuransi Jiwa Bumiputera, di Jakarta, Selasa (7/11/2017)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Proses komunikasi dengan nasabah dinilai sebagai salah satu masalah besar dari Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912. Bahkan, terdapat keluhan nasabah karena hanya dilayani pelajar magang saat komplain ke kantor cabang.

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anis Byarwati menjelaskan bahwa para anggota dewan menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait tunggakan klaim Bumiputera. Hal tersebut terjadi karena perseroan memiliki utang klaim senilai Rp5,3 triliun.

Anggota dewan dari daerah pemilihan DKI Jakarta I tersebut menyatakan bahwa banyak nasabah yang mengeluhkan minimnya informasi yang mereka peroleh dari kantor-kantor cabang Bumiputera. Bahkan, banyak nasabah yang berujung kesal saat mencoba menuntut pengembalian dananya.

"Ada yang komplain ke kantor cabang dan dilayani oleh pelajar magang. Di kantor cabang pun nasabah [Bumiputera] tidak mendapatkan informasi dan kepastian, tidak bagus untuk nasabah asuransi ini," ujar Anis pada Kamis (23/7/2020).

Dia menilai bahwa seluruh pemangku kepentingan di Bumiputera harus segera menyelesaikan masalah tunggakan klaim itu. Selain itu, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun harus turun menyelesaikan asuransi berbentuk usaha bersama tersebut.

Koordinator Nasabah Korban Bumiputera Wilayah Jabodetabek Fien Mangiri turut menyesalkan buruknya komunikasi manajemen Bumiputera terhadap nasabah. Hal itu pun berimbas terhadap perlakuan para nasabah kepada agen dan pegawai Bumiputera.

Menurut Fien, para nasabah hanya ingin mendapatkan kepastian kapan klaim-klaimnya akan dibayar. Komunikasi yang buruk dari manajemen dinilai hanya mengaburkan kejelasan kapan dana yang dikumpulkan para nasabah selama bertahun-tahun akan kembali.

"Kemarin menjadi pembahasan ada agen [Bumiputera] yang merasa dizalimi, karena memang komunikasi dari manajemen Bumiputera buruk, sehingga siapapun yang nabasah temui itu menjadi sasaran [untuk menanyakan kejelasan klaim]," ujar Fien pada Kamis (23/7/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper