Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Mei 2020, Bank Mandiri Kucurkan Rp11,7 Triliun Kredit ke Hotel dan Restoran

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan penyaluran kredit ke sektor pariwisata hingga Mei 2020 masih tumbuh double digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) menjadi Rp11,7 triliun.
Karyawan menghitung uang pecahan Rp100.000 disalah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang ada di Jakarta, Senin (7/10). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan menghitung uang pecahan Rp100.000 disalah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang ada di Jakarta, Senin (7/10). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga Mei 2020 masih menyalurkan kredit ke sektor pariwisata khususnya hotel, restoran, dan akomodasi senilai Rp11,7 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan penyaluran kredit ke sektor tersebut tumbuh double digit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Meskipun tetap menyalurkan penyaluran kredit, Hery mengakui selama periode PSBB sektor tersebut cenderung tidak tumbuh. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan sektor tersebut pada Mei 2020 dibandingkan bulan sebelumnya (MoM) hanya sebesar 0,05%.

"Selama periode PSBB, Bank Mandiri fokus untuk membantu debitur terdampak Covid-19 melalui skema restrukturisasi dan lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang terdampak Covid-19, termasuk penyaluran ke sektor pariwisata," katanya kepada Bisnis, Selasa (11/8/2020).

Secara kualitas, tingkat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Bank Mandiri pada sektor hotel, restoran dan akomodasi masih relatif terjaga di kisaran 1%. "Penyaluran tersebut telah melalui proses analisa kredit dan risiko yang kuat dengan kehati-hatian," sebutnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan kredit sektor akomodasi dan penyediaan makan minum yang diberikan oleh perbankan mengalami perlambatan pada Mei 2020 sebesar 8,23% dari sebelumnya tumbuh 11,1% pada April 2020. Bahkan, sejak awal tahun, pertumbuhan kredit sektor tersebut mampu berada di angka double digit.

Selain penyaluran kredit sektor akomodasi dan penyediaan makan minum yang mengalami perlambatan, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor tersebut juga meningkat. Pada Mei 2020, realisasi NPL sektor akomodasi dan penyediaan makan minum mencapai 6,21% atau naik dibandingkan posisi April 2020 yang sebesar 5,67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper