Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Akui Dunia Usaha Belum Pulih

Menurut Bank Indonesia, di sisi permintaan yang masih lemah karena aktivitas ekonomi, termasuk dunia usaha yang belum kembali normal akibat dari pandemi Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyoroti pertumbuhan fungsi intermediasi perbankan masih rendah, padahal likuditas di perbankan lebih dari cukup.

Menurut Perry, hal ini sejalan dengan sisi permintaan yang masih lemah karena aktivitas ekonomi, termasuk dunia usaha, belum kembali normal akibat dari pandemi Covid-19.

"Dunia usaha belum pulih betul dan dari sisi permintaan kredit masih lemah," katanya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (27/10/2020).

Perry mengatakan, selama pandemi ini, BI telah menerapkan sejumlah kebijakan moneter dan makroprudensial yang longgar.

Sepanjang kuartal III/2020, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4 persen. Sementara sejak awal 2020, BI telah memangkas suku bunga acuan hingga 200 bps.

Namun demikian, kredit perbankan masih tercatat rendah. Dalam laporan Uang Beredar, BI mencatat pertumbuhan kredit terkontraksi sebesar -0,4 persen secara tahunan (yoy) pada September 2020.

Jika dirincikan, penyaluran kredit korporasi tercatat negatif 0,7 persen pada September tahun ini, sedangkan kredit perorangan melambat menjadi 0,7 persen, dari bulan sebelumnya sebesar 1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper