Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Pemula Minat Beli Saham? Strategi Ini Bisa Dicoba

Bagi investor yang memiliki profil investasi jangka menengah ke panjang perlu untuk mempelajari analisa teknikal.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah strategi dapat digunakan oleh para investor pemula yang berminat menjadikan saham sebagai aset pilihannya.

Zabrina Raissa, Head of Online Trading Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan beberapa strategi dapat menjadi pilihan investor pemula yang berminat masuk ke aset saham. Strategi tersebut bergantung pada masing-masing profil risiko investor.

Bagi para investor dengan profil risiko moderat, Zabrina merekomendasikan untuk masuk pada saham-saham blue chip seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Menurutnya, selain namanya tidak asing di kehidupan sehari-hari, saham-saham blue chip juga umumnya memiliki fundamental yang kuat.

“Kita bisa memilih dengan mencari saham-saham yang tidak asing terdengar di keseharian masyarakat,” katanya jelasnya dalam acara Bisnis Muda “Mumpung Masih Muda, Investasi Apa yang Baik untuk Kamu?” Senin (31/5/2021).

Sementara itu, bagi investor dengan profil risiko yang agresif, mereka dapat masuk pada saham-saham lapis kedua atau ketiga. Zabrina menjelaskan, saham-saham pada level ini memiliki risiko tinggi tetapi juga potensi keuntungan yang tidak kalah besar.

Selain itu, Zabrina mengatakan investor juga perlu mempelajari analisa-analisa saham seperti fundamental dan teknikal. Bagi investor yang memiliki profil investasi jangka menengah ke panjang, ia merekomendasikan untuk mempelajari analisa teknikal.

“Dengan analisa teknikal, kita bisa memperhatikan entry level sebuah saham dan juga waktu yang tepat untuk suatu saat menjual,” jelasnya.

Lebih lanjut, apabila profil investornya jangka panjang, Zabrina menyarankan untuk mempelajari analisa fundamental sebuah saham. Analisa ini mencakup kondisi suatu perusahaan, kondisi ekonomi dan industri terkait.

“Kita bisa pilih 10 saham bagus yang akan dipelajari dan di akhir tahun bisa ditentukan apakah keluar atau membeli lagi,” jelasnya.

Menurut Zabrina, saat ini pembelajaran analisa fundamental dan teknikal bisa didapatkan dimana saja dan kapan saja seiring dengan perkembangan teknologi. Sekuritas-sekuritas juga menawarkan data-data ini melalui para analisnya untuk membantu investor mengambil keputusan dalam menanamkan dananya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper