Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Ungkap Nilai Tukar Rupiah Melemah Sampai Akhir Tahun

Kendati demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bank sentral terus melakukan upaya agar rupiah stabil.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers terkait Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (17/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sampai akhir tahun masih lemah atau undervalued. Perry pun mengungkapkan beberapa penyebabnya.

“Karena inflasi kita rendah, defisit transaksi berjalan rendah, dan ekonomi kita yang membaik,” katanya pada rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rabu (2/6/2021).

Perry menjelaskan bahwa BI terus melakukan upaya agar rupiah stabil. Sampai pada triwulan I/2021, rata-ratanya adalah Rp14.264.

Secara keseluruhan pada 2021, nilai tukar akan berada pada kisaran angka Rp14.200 sampai Rp14.600. Angka inilah yang disebut Perry masih lebah.

Meski begitu, masih ada potensi rupiah menguat di tengah ketidakpastian dan risiko dari sisi global.

Tekanan itu salah satunya adalah kenaikan United States treasury (UST) yield atau imbal bagi hasil Amerika Serikat. UST menurut Perry juga berdampak baik pada pasar keuangan global.

Tarik-menarik dua faktor positif dan negatif ini mendorong BI memperkirakan nilai tukar pada 2022 di kisaran Rp14.100 sampai Rp14.500.

“Ini masih menguat dari 2021. Tentu karena ketidakpastian global pengutannya tidak seperti mengarah betul ke fundamental,” jelasnya.

Di sisi lain, BI menilai perbaikan ekonomi mulai terlihat. Ini mengacu pertumbuhan pada kuartal I/2021 yang lebih optimistis dari periode sebelumnya dan akan berlanjut hingga akhir tahun. Bank Sentral memperkirakan ekonomi pada 2021 antara 4,1 persen sampai 5,1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper