Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: RI Harus Kuasai Pasar Fesyen Muslim dan Kosmetik di Negara OKI

Berdasarkan State Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$2,02 triliun, di berbagai sektor termasuk mode.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong penguatan ekspor produk fesyen dan kosmetik muslim ke negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI atau OIC).

Wapres mengatakan potensi Indonesia sebagai pasar produk muslim perlu dibarengi dengan peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke luar negeri khususnya ke negara-negara OKI.

Berdasarkan data OIC Economic Outlook 2020, di antara negara-negara anggota OKI, Indonesia menjadi eksportir terbesar ke-lima dengan proporsi 9,3 persen di bawah Arab Saudi (14,5 persen), Malaysia (13,3 persen), Uni Emirat Arab (12,3 persen), dan Turki (10,1 persen).

Namun, Indonesia juga menjadi importir terbesar keempat dengan proporsi 8,4 persen dibawah Uni Emirat Arab (12,2 persen), Turki (12,1 persen) dan Malaysia (11,8 persen).

“Oleh karena itu Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar halal dunia khususnya negara-negara OKI,” katanya saat membuka acara Indonesia Industrial Moslem Exhibition (II-Motion) 2021 melalui konferensi video pada Kamis (3/6/2021).

Berdasarkan State Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$2,02 triliun, di berbagai sektor termasuk mode.

Demikian juga pada komoditi kosmetik halal, konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai US$66 miliar, atau meningkat 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini merupakan peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar fashion Indonesia ke seluruh dunia. Untuk itu kita harus memperkuat promosi dan pemasarannya melalui pemanfaatan marketplace berbasis teknologi digital,” katanya.

Menurut Wapres, pemerintah telah mewujudkan langkah strategis agar Indonesia menjadi eksportir produk halal global, utamanya dengan mengembangkan riset halal dan meningkatkan substitusi impor.

Kedua, dengan mambangun kawasan-kawasan halal yang terintegrasi dengan fasilitas logistik halal. Sejumlah kawasan yang telah siap di antaranya adalah Modern Cikande Industrial Estate di Serang Banten, SAFE n LOCK Halal Industrial Park di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, dan Kawasan Industri Bintan Inti di Kepulauan Riau.

Pembangunan sistem informasi halal termasuk percepatan proses penyelesaian sertifikat halal juga menjadi sorotan Wapres belakangan ini.

Selain itu, kontribusi dari produsen produk halal, baik skala mikro, menengah, dan besar juga bakal diperbesar untuk mendukung rantai pasok produk halal global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper