Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing 'Happy' Diskon Penuh PPnBM Mobil Diperpanjang

Sebelumnya pemerintah mematok periode diskon PPnBM penuh hanya terselenggara pada periode Maret-Mei, sementara periode Juni-Agustus hanya 50 persen.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv

Bisnis.com, JAKARTA - Perpanjangan pemberlakuan subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 100 persen untuk mobil baru hingga Agustus 2021 membuat industri pembiayaan (multifinance) menghela nafas lega.

Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah mematok periode diskon PPnBM penuh hanya terselenggara pada periode Maret-Mei, sementara periode Juni-Agustus hanya 50 persen.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno sebelumnya menjelaskan bahwa perpanjangan PPnBM penting bagi perusahaan leasing mempertahankan momentum perbaikan aset finansial miliknya.

Pasalnya, beberapa tantangan masih mengganjal kemampuan multifinance dalam ikut mendukung kinerja penjualan industri otomotif pada era new normal ini.

Antara lain, terkait suplai yang terbatas akibat pembatasan kegiatan produksi di pabrik perakitan kendaraan, serta dampak krisis ketersediaan semikonduktor (microchip) selaku bahan baku 'fitur pintar' untuk mobil-mobil anyar.

Jodjana Jody, pengamat otomotif dan multifinance yang sempat memimpin Auto2000 (2010) dan Astra Credit Companies (2015) mengungkap hal serupa, di mana industri butuh masa relaksasi lebih panjang untuk mengoptimalkan pertumbuhan penjualan mobil.

"Dalam evaluasi kami, memang kenaikan penjualan sedikit terhambat oleh masalah suplai bahan baku dan chip yang terbatas di dunia. Kurang optimal. Banyak konsumen yang ingin beli dan sudah order, tapi delivery tidak ada. Untuk itu, penambahan waktu tiga bulan ini pasti akan dimanfaatkan pihak pabrikan untuk terus genjot produksi," ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/6/2021).

Namun demikian, Jody mengingatkan industri jangan sampai abai terhadap masih berdampaknya pandemi Covid-19 di era new normal ini. Pasalnya, apabila tak tertangani dengan baik, penjualan, produksi, dan distribusi otomotif Indonesia bisa senasib seperti yang terjadi di India dan Malaysia.

"Harapannya perpanjangan ini bisa merangsang konsumen kelas menengah atas belanja, dan sektor otomotif ini banyak multiplier effect ke bisnis supplier, UMKM, perusahaan jasa keuangan, asuransi, mobil bekas, bengkel, dan lain-lain. Jadi, akhirnya perekonomian akan bergerak positif semua," tambahnya.

Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim berharap besar periode perpanjangan diskon PPnBM ini membuka peluang perbaikan pembiayaan baru secara bulanan setidaknya menyentuh kinerja sebelum Covid-19.

"Ini bagus karena kondisi pasar mobil setelah lebaran itu biasanya akan turun. Tapi kendala utama memang stok mobil banyak yang masih belum ada karena kendala suplai dari pabrik. Jadi, harapannya di periode ini kalau penyaluran belum bisa pulih 100 persen pun, bisa 75 persen dari kondisi sebelum pandemi saja sudah sangat bagus," ujar Roni kepada Bisnis.

EVP Corporate Communication & Strategic Management Astra Credit Companies (ACC) Arifianto Soendoro mengungkap hal serupa.

"Karena keringanan PPnBM ini menurut saya membantu sekali. Konsumen antusias, financing juga jadi bertambah, walaupun belum bisa seperti di 2019. Tapi dibanding kuartal IV/2020, sekarang sudah lebih baik dan semoga berlanjut," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper