Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce (BBYB) Tunda Rights Issue

Ada sejumlah pertimbangan yang menjadi alasan penundaan rights issue BBYB, satu di antaranya tekanan terhadap IHSG.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Neo Commerce di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Neo Commerce di Jakarta, Rabu (5/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menunda pelaksanaan rights issue yang seharusnya pada kuartal II/2022. Perusahaan rencananya bakal menerbitkan saham baru pada Oktober 2022.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan hal itu dilakukan dengan pertimbangan kondisi perekonomian global saat ini dan imbasnya ke kondisi pasar saham dalam negeri.

Dia menjelaskan ada beberapa tantangan yang menjadi pertimbangan pelaku bisnis seperti perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan, kebijakan The Fed yang menaikan suku bunga dan bayang-bayang inflasi di Amerika dan dunia ikut mempengaruhi kenaikan inflasi di Indonesia.

Pada sisi lain, salah satu indikator belum stabilnya ekonomi di Indonesia ialah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu bulan terakhir sebesar 5,33 persen.

Walaupun situasi menantang, Tjandra optimistis keadaan perekonomian nasional akan membaik pada semester II/2022 seiring dengan semakin terbukanya akses dan mobilitas masyarakat pasca pandemi. 

Selain itu, bank juga telah mengantisipasi dengan menerapkan strategi bisnis yang terukur untuk tetap menjadi yang terdepan di industri bank digital.

“Kami yakin bahwa kinerja tahun ini akan lebih cemerlang.  Sama cemerlangnya atau bahkan berpotensi lebih baik dibandingkan tahun lalu,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (24/5/2022).

Tjandra menjelaskan Bank Neo Commerce mempertahankan sustainable bisnis serta kekuatan inovasi dan kreativitas dalam menjawab kebutuhan pasar yang menjadi strategi perseroan dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan positif. Menurutnya, right issue yang akan dijalankan pada triwulan IV/2022 nanti akan terserap pasar dengan baik.

 “Ini membuat kami memiliki skala ekspansi usaha yang semakin bertumbuh dan semakin besar lagi,” tambahnya.

Adapun, right issue dilakukan untuk penambahan modal inti tahun 2022 guna memperkuat dan memperluas jangkauan bisnis sekaligus memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang modal inti.

Tjandra menjelaskan bahwa fokus BNC pada tahun ini masih tetap untuk mengeksekusi agenda kerja dengan terus mengembangkan dan melengkapi fitur dan layanan BNC ke nasabah.

Dalam waktu dekat, katanya, fitur dan layanan perbankan bank akan semakin lengkap dengan adanya QRIS dan corporate internet banking yang telah mendapatkan persetujuan OJK.

“Khusus untuk QRIS, fitur ini akan sepenuhnya siap diimplementasikan pada Juli yang akan datang,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper