Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkiraan Bank Mandiri (BMRI) Atas Pertumbuhan Kredit 2022

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh sebesar 9,9 persen tahun ini di tengah tekanan inflasi akibat kenaikan BBM.
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh sebesar 9,9 persen tahun ini seiring dengan membaiknya perekonomian.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), kredit perbankan pada Mei 2022 tumbuh sebesar 9,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan nilai total kredit sebesar Rp6.012,4 triliun.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menyampaikan bahwa akselerasi pertumbuhan kredit sektoral tertahan pada Mei 2022. Dia mengatakan kredit mengalami pertumbuhan positif sejak Juni 2021 dan terus terakselerasi dalam sembilan bulan terakhir secara berturut-turut.

Secara bulanan, kredit pada Mei 2022 tumbuh sebesar 0,5 persen, melambat dibandingkan April 2022 yang meningkat sebesar 2,0 persen. Adapun sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), pertumbuhan kredit per Mei 2022 sebesar 4,2 persen, lebih tinggi dibandingkan April 2022 yang sebesar 3,7 persen.

Selain itu, pertumbuhan kredit lapangan usaha dan konsumsi melambat pada Mei 2022. Secara total, kredit lapangan usaha tumbuh 10,1 persen yoy pada Mei 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan April 2022 yang sebesar 10,2 persen yoy.

“Meskipun demikian, penyaluran kredit ke sektor-sektor utama lapangan usaha masih tumbuh lebih tinggi,” kata Dendi dalam riset bertajuk 'Industry & Regional Brief', seperti dikutip pada Senin (12/9/2022).

Sektor-sektor tersebut di antaranya sektor perdagangan besar dan eceran 9,4 persen yoy, industri pengolahan 12,7 persen yoy, pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 12,0 persen yoy, dan konstruksi mencapai 0,9 persen yoy pada Mei 2022.

Di sisi lain, pertumbuhan kredit mengalami perlambatan di beberapa sektor, seperti sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan melambat menjadi 5,5 persen yoy, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial melambat menjadi 4,2 persen yoy.

“Namun, angka pertumbuhan tersebut masih relatif baik mengingat hingga Maret 2022 penyaluran kredit ke sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial masih tumbuh negatif,” lanjutnya.

Pertumbuhan yang melambat juga terjadi pada kredit konsumsi yang secara total menjadi 6,8 persen yoy pada Mei 2022. Mayoritas pertumbuhan kredit konsumsi mengalami perlambatan, yaitu kredit untuk pemilikan rumah tinggal 9,8 persen yoy, kredit untuk pemilikan flat atau apartemen 12,2 persen yoy.

Kemudian diikuti dengan kredit untuk pemilikan kendaraan bermotor 4,8 persen yoy dan kredit untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk pinjaman multiguna mencapai 5,0 persen yoy Mei 2022. Ada pula kredit untuk pemilikan ruko atau rukan masih terkontraksi -2,1 persen yoy.

Meski kredit perbankan diramal akan tumbuh 9,9 persen di tahun ini. Dendi mengatakan ada beberapa faktor risiko ke depan yang dapat menekan pertumbuhan kredit, yakni tekanan inflasi yang meningkat terutama akibat kenaikan harga BBM, kenaikan suku bunga, dan kemungkinan koreksi harga-harga komoditas.

Sementara itu, dia menilai faktor katalis positif adalah keyakinan konsumen yang masih relatif kuat, ditunjukkan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2022 menjadi sebesar 124,7, lebih tinggi dibandingkan IKK Juli 2022 sebesar 123,2.

“Hal ini menunjukkan bahwa konsumen masih relatif optimis terhadap arah pertumbuhan ekonomi ke depan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper