Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng PBNU, Ini 3 Fokus BI Akselerasi Ekonomi Keuangan Syariah

Kerja sama ini merupakan komitmen BI dan PBNU untuk mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan kata sambutan saat pertemuan Tahunan BI, Rabu (30/11/2022). Dok. BPMI Setpres RI.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan kata sambutan saat pertemuan Tahunan BI, Rabu (30/11/2022). Dok. BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk bersama-sama mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Dia mengatakan, terdapat tiga aspek penting dalam bekerja sama dengan PBNU. Pertama, pengembangan ekonomi melalui suatu ekosistem yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada komunitas pesantren.

“Ekosistem tersebut diharapkan mampu bersaing secara kompetitif baik ditingkat nasional maupun global,” katanya melalui siaran pers, Senin (5/12/2022).

Kedua, pengembangan keuangan syariah termasuk pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Ketiga, syiar ekonomi dan keuangan syariah yang terus dilakukan, termasuk pelaksanaan Festival Ekonomi Keuangan Syariah di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival di tingkat nasional dan internasional.

Adapun, kerja sama ini melanjutkan kerja sama sebelumnya yang telah dilakukan dengan sejumlah kalangan seperti ormas islam dan asosiasi, termasuk PP Muhammadiyah pada September 2021, dan ke depan akan terus dikembangkan kerja sama dengan berbagai pihak atau ormas lainnya.

Pengukuhan kerja sama BI dengan PBNU diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah, melalui penguatan industri halal, khususnya UMKM halal di sektor makanan/minuman dan fashion, perluasan akseptasi instrumen pembayaran non tunai terkait digitalisasi sistem pembayaran, khususnya di kalangan warga nahdliyin, penyelenggaraan kegiatan edukasi dan riset terkait eksyar, serta kerja sama produktif lainnya.

Kerja sama tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan kantor-kantor perwakilan BI di daerah serta berbagai lembaga perangkat organisasi Nahdlatul Ulama, terutama di bidang pengembangan pondok pesantren, pengelolaan wakaf, pengembangan ekonomi, serta pengembangan riset dan penelitian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper