Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Merger, Saham Bank Nobu (NOBU) dan Bank MNC (BABP) Dibuka Melejit

Harga saham kedua bank Bank Nobu (NOBU) dan Bank MNC (BABP) dibuka melejit seiring santernya kabar merger dua bank itu.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengkonfirmasi kabar merger bank PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU). Harga saham NOBU dan BABP dibuka melejit.

Berdasarkan data dari RTI Business, harga saham NOBU dibuka melejit 13,14 persen di perdagangan hari ini (28/2/2023). Harga saham NOBU pada 09.10 WIB pun terparkir di level Rp590. 

Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin (27/2/2023), harga sama NOBU ditutup di level Rp520.

Begitu juga dengan harga saham Bank MNC Internasional BABP yang dibuka melejit 14,29 persen di perdagangan, Selasa (28/2/2023). Harga saham BABP pada pukul 09.10 WIB pun terparkir di level Rp104. Pada penutupan perdagangan kemarin (27/2/2023), harga saham BABP ada di level Rp92.

Melejitnya harga saham bank milik James Riady (NOBU) dan milik Hary Tanoesoedibjo (BABP) ini seiring kabar merger kedua bank. Kepala Eksekutif Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae telah mengkonfirmasi adanya rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC. 

Dia mengatakan kedua bank telah menyampaikan rencana merger sebelum batas waktu terakhir pemenuhan ketentuan modal inti Rp3 triliun pada 31 Desember 2022.

"Terkait dengan merger dua bank yakni Bank MNC dan Bank Nobu, mereka sudah mengajukan rencana merger sebleum deadline pada 2022 kemarin. Jadi memang ini sedang dalam proses sudah ada tim merger dan sudah ada langkah-langkah realisasi merger," katanya dalam agenda Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Senin (27/2/2023).

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga mengatakan bahwa seiring dengan kabar merger, secara teknikal dalam jangka pendek baik BABP dan NOBU berpotensi untuk terkoreksi terlebih dahulu.

"Kemudian secara jangka menengah harga [BABP dan NOBU] memiliki potensi untuk melanjutkan penguatannya," ungkapnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper