Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Minta Masyarakat Tidak Takut Menabung di Tengah Gejolak Global

Ketua LPS Purbaya memastikan posisi aset LPS saat ini dinilai cukup untuk menjamin seluruh simpanan masyarakat.
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di dekat logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Runtuhnya sejumlah perbankan di Amerika Serikat (AS) rupanya turut membawa sentimen negatif pada industri perbankan Eropa. Namun demikian, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak takut menabung dan menyimpan danannya di bank.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan posisi aset LPS saat ini dinilai cukup untuk menjamin seluruh simpanan masyarakat.

"Untuk masyarakat juga harus tetap tenang terkait simpanannya, sebab aset LPS sekarang sebesar Rp196 triliun lebih, jadi jangan takut menabung, karena dana LPS sangat cukup untuk menjamin simpanan masyarakat,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (2/4/2023).

Purbaya melanjutkan, saat ini kondisi perekonomian dalam negeri juga dinilai cukup tangguh terhadap gejolak eksternal, mengingat sebagian besar ekonomi RI didorong oleh konsumsi domestik.

Lebih lanjut, LPS juga mencatat bahwa posisi likuiditas perbankan nasional berada dalam kondisi terjaga. Namun demikian, diversifikasi instrumen keuangan tetap harus dilakukan supaya ketersediaan dana selalu mencukupi.

Pun rasio kredit bermasalah atau non-performing loang (NPL) perbankan nasional berada dalam kondisi sehat atau sebesar 2,59 persen per Januari 2023. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa kondisi industri perbankan nasional masih sangat stabil. 

Di samping itu, posisi permodalan perbankan dalam kondisi baik, berada di angka 25,93 persen. Lalu, kondisi likuiditas perbankan saat ini dalam keadaan yang sangat memadai. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64 persen dan 29,13 persen. Nilai ini sekitar dua setengah kali di atas ambang batas. 

“Namun demikian, kita perlu tetap mewaspadai dampak tidak langsungnya dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan. Kemudian, Penting bagi bank untuk terus menjaga level likuiditasnya di batas aman untuk melayani kebutuhan penarikan dana nasabah, dan level permodalannya agar selalu dalam kondisi sehat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, per 28 Februari 2023, total aset LPS tercatat sebesar Rp196,68 triliun. Posisi tersebut merepresentasikan kenaikan sebesar 5,32 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD).

Adapun, pada tahun ini LPS juga menargetkan posisi aset mencapai lebih dari Rp200 triliun guna terus memperkuat kapasitas LPS dalam melaksanakan penanganan bank dengan efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper