Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Incar 70 Juta Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Blusukan ke 83.000 Desa

BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan sosialisasi ke 83.000 desa untuk mengejar target 70 juta peserta.
Karyawan melintas di dekat logo BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat logo BPJS Ketenagakerjaan/BP Jamsostek di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menyasar 83.000 desa sebagai langkah untuk mengejar target 70 juta kepesertaan aktif pada 2026.

Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan melalui kampanye bertemakan “Kerja Keras Bebas Cemas”, pihaknya meyakini dapat mengantongi kepesertaan aktif yang berasal dari kategori pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) salah satunya dari 83.000 desa.

Adapun, lanjut Oni, sebanyak 74.000 desa dari total target desa akan dilakukan secara bertahap sosialisasi dengan menggandeng perangkat desa. Namun, program ini tidak memiliki batasan waktu.

“Total 83.000 desa di seluruh Indonesia, tapi bertahap. Strateginya adalah dengan kerja sama dengan perangkat-perangkat desa hingga penyuluh informasi publik,” kata Oni dalam acara silaturahmi bersama media di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Selaras dengan program tersebut, di tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan sistem shifting dari sebelumnya fokus pada pekerja PU menjadi BPU.

Sementara itu, jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan mencapai 35,3 juta sampai akhir Februari 2023. Angka kepesertaan aktif itu naik 14,01 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

“Sekarang 35,3 juta dan sudah setengah jalan. Tahun lalu pertumbuhan 5 juta dan target pertumbuhan tahun ini 10 juta. Jadi supaya mencapai ke 70 juta itu adalah pasar yang potensi adalah BPU,” jelasnya.

Lebih lanjut, strategi yang dilakukan adalah berupa optimalisasi, awareness, dan pemahaman masyarakat akan pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.

“Sumber terbesar itu dari BPU atau pekerja informal seperti ojol [ojek online] dan nelayan. Saya melihat dengan sosialisasi dan komunikasi yang konsisten, mudah-mudahan 72 juta sudah bisa tercapai di 2026, termasuk BPU dan PU,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper