Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Laporkan Bunga Deposito Terus Terkerek, Kenaikan Bank Jumbo Tertinggi

LPS melaporkan suku bunga simpanan deposito perbankan terus mengalami kenaikan walaupun BI7DRR berada di level yang sama dalam empat bulan terakhir.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan suku bunga simpanan perbankan masih mengalami peningkatan per April 2023 meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) berada dalam level yang sama 4 bulan terakhir.

Berdasarkan laporan Indikator Likuiditas April 2023 yang dirilis LPS, rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 daily moving average) seluruh bank naik 8 basis poin (bps) ke level 3,83 persen pada April 2023 dibandingkan posisi awal tahun atau Januari 2023, yakni 3,75 persen.

Kenaikan suku bunga simpanan rupiah tertinggi terjadi pada bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) 4 yang naik 31 bps ke level 2,75 persen pada April 2023 dibandingkan posisi Januari 2023.

Suku bunga simpanan rupiah di KBMI 3 juga menunjukkan kenaikan 10 bps ke level 3,63 persen pada April 2023 dibandingkan Januari 2023.

Kemudian, KBMI 2 dan KBMI masing-masing mencatatkan peningkatan suku bunga simpanan rupiah 6 bps dari Januari 2023 ke April 2023. Suku bunga simpanan rupiah di KBMI 2 mencapai 3,84 persen dan KBMI 1 mencapai 3,92 persen per April 2023.

Kenaikan suku bunga simpanan juga berlanjut pada suku bunga simpanan valuta asing. Hal ini menurut catatan LPS sejalan dengan kenaikan arah kebijakan suku bunga global. 

Suku bunga rata-rata seluruh bank valuta asing mencapai level 1,57 persen per April 2023, naik 22 bps jika dibandingkan posisi Januari 2023.

LPS juga mencatat suku bunga simpanan rupiah diperkirakan masih akan meningkat secara terbatas sejalan dengan akhir siklus kenaikan suku bunga acuan BI.

"Meski demikian kondisi likuiditas bank di tengah meningkatnya penyaluran kredit akan mempengaruhi kecepatan respons bank melakukan penyesuaian," tulis LPS dalam laporannya dikutip Bisnis pada Selasa (16/5/2023).

Kenaikan bunga simpanan valuta asing diperkirakan juga masih akan berlanjut dengan laju yang lebih lambat dipengaruhi kenaikan suku bunga offshore. 

Salah satu bank yang mencatatkan peningkatan suku bunga simpanannya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Sejak November 2022, BCA memang telah menaikkan suku bunga deposito rupiah secara bertahap. 

Per 1 Maret 2023, BCA juga menaikan suku bunga deposito rupiah hingga 100 bps untuk jangka waktu 3 bulan menjadi 4 persen. Kemudian, untuk jangka waktu 6 bulan, suku bunga deposito rupiah naik 50 bps menjadi 2,50 persen.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan kenaikan suku bunga deposito di BCA itu terjadi di tengah tren kenaikan suku bunga acuan BI sejak pertengahan tahun lalu sebesar 225 bps menjadi 5,75 persen.

Namun, menurutnya kenaikan suku bunga deposito di BCA ditopang oleh likuiditas yang memadai. "Kami juga optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan. Kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor," jelasnya kepada Bisnis.

Suku bunga acuan BI memang sempat dalam tren peningkatan sejak pertengahan tahun lalu hingga awal tahun ini. Namun, suku bunga acuan BI kemudian tertahan tiga bulan berturut-turut hingga April 2023.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 April 2023, BI memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper