Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan Diprediksi Moncer jelang Pemilu 2024

Penyaluran kredit perbankan menjelang pemilu pada tahun politik 2024 diprediksi moncer.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan penyaluran kredit perbankan jelang tahun politik atau jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan moncer. Salah satu sektor yang potensial mendapatkan kredit masif adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pemilu sering kali dilihat dan terbukti dari data serta analisis yang terjadi, akan memberikan tambahan peluang bagi pergerakan aktivitas perekonomian.

"Dari data historis menunjukkan konsumsi meningkat pada periode sebelum dan setelah pemilu, beberapa sektor ekonomi naik pada periode-periode sekitar pemilu itu," katanya dalam rapat dewan komisioner (RDK) OJK pada Selasa (6/6/2023).

Menurutnya, pemilu memberikan momentum yang baik bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Bagi sektor jasa keuangan seperti perbankan, hal tersebut menjadi momentum dalam mendongkrak kinerjanya, terutama penyaluran kredit.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae juga memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan moncer pada paruh kedua 2023, salah satu pendorongnya adalah momen jelang pemilu.

"Persiapan jelang pemilu pada umumnya mendorong konsumsi masyarakat," katanya. Dia memperkirakan, secara keseluruhan tahun ini kredit perbankan pun bisa tumbuh sekitar 10 persen.

Sebelumnya, ekonom senior DBS Bank Radhika Rao mengatakan berdasarkan analisis DBS Macro and Strategy Team, dalam empat pemilu terakhir yakni 2004, 2009, 2014, dan 2019, terdapat kecenderungan konsumsi rumah tangga meningkat sampai satu kuartal sebelum pelaksanaan pemilu. Setelah itu, pergerakannya cenderung stabil dengan sedikit bias penurunan.

"Hal itu kemungkinan besar mencerminkan peningkatan permintaan dan pengeluaran di sekitar periode kampanye menjelang pemungutan suara, di samping pengeluaran sebelum hari raya. Ketika katalis ini berlalu, permintaan kemungkinan besar akan kembali ke jalur sebelum pemilu," kata Radhika, bulan lalu (18/5/2023).

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan jelang pemilu, salah satu jenis kredit bank yang diperkirakan moncer adalah kredit ke sektor UMKM.

"KUR [Kredit Usaha Rakyat] sebagai bagian program pemerintah juga menarik jelang tahun politik. Sektor ultra mikro juga demikian," kata Amin.

Selain itu kredit ke industri seperti makanan dan minuman juga akan mempunyai permintaan tinggi menjelang pemilu. Sektor pertambangan dan perdagangan umum pun juga potensial moncer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper