Momentum Positif Industri Jasa Kesehatan, Argon Group Makin Agresif

Argon Group makin ekspansif untuk menyediakan akses dan ketersediaan obat dan alat kesehatan.

Bisnis.com, JAKARTA – Argon Group makin ekspansif untuk menyediakan akses dan ketersediaan obat dan alat kesehatan. Penambahan jaringan penjualan termasuk secara daring dan peningkatan TKDN untuk produk alat kesehatan menjadi target Argon Group ke depan.

Semangat ekspansif Argon Group itu cukup beralasan. Argon Group telah menjelma menjadi grup yang lengkap dari semua lini untuk menggarap pasar sektor jasa kesehatan di Tanah Air.

Sedikitnya, terdapat dua faktor yang membuat target ekspansif Argon Group berada pada jalur yang benar dan pada waktu yang tepat. Pertama, industri jasa kesehatan terus mengalami pertumbuhan pada beberapa tahun terakhir.

Pertumbuhan industri jasa kesehatan ini dipengaruhi oleh upaya pemerintah meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Pemerintah juga terus berupaya untuk mendorong peningkatan investasi sektor jasa kesehatan.

Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) misalnya menyebutkan pasar industri farmasi nasional sebesar Rp90-Rp95 triliun pada 2021. Angka itu naik 10,81 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kedua, dukungan kuat pemerintah melalui regulasi sektor industri jasa kesehatan.

Selain menarik investasi sektor jasa kesehatan, pemerintah telah menghadirkan Peraturan Presiden (Perpres) No 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juga bakal membuat pasar industri jasa kesehatan lebih bergairah.

Perpres ini bertujuan untuk mengatur aktivitas pengadaan barang dan jasa sehingga menjadi lebih sederhana dan cepat. Salah satu perubahan mendasar soal Perpres No. 12 Tahun 2021 adalah penghapusan proses tender dan negosiasi.

Ini membuat proses tender yang dilakukan oleh institusi pemerintahan dalam membeli barang dan jasa menjadi lebih cepat. Pada beleid tersebut, pemerintah mewajibkan mendahulukan pembelian produk–produk lokal terutama yang Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN) nya di atas 40 persen.

Kesiapan Argon Group

Kesiapan Argon Group untuk ekspansif tercermin dari lini bisnis yang lengkap untuk menggarap pasar jasa kesehatan. Argon Group memiliki kemampuan untuk melayani secara end to end atau sejak produksi, marketing, distribusi hingga memberikan nilai tambah.

Beberapa anak usaha di bawah naungan Argon Group antara lain:

-      PT Medela Potentia sebagai perusahaan induk

-      PT Anugrah Argon Medica (AAM) sebagai distributor produk obat – obatan, produk kesehatan dan alat kesehatan

-      PT Djembatan Dua (DD) bergerak di bidang pemasaran dan penjualan alat kesehatan,

-      Dynamic Argon Co. Ltd. (DAC) sebagai distributor produk obat-obatan dan produk kesehatan di Kamboja

-      PT Deca Metric Medica (DMM) perusahaan yang memproduksi alat-alat kesehatan, dan

-      PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA) yang hadir untuk menjawab kebutuhan pasar online yang sedang berkembang.

Krestijanto Pandji, Direktur Utama PT Medela Potentia atau Argon Group memperkirakan dengan potensi pertumbuhan industri jasa kesehatan, bakal ada potensi pertumbuhan pendapatan dari masing-masing segmen bisnis Argon Group.

Pada sisi distribusi, melalui AAM, Argon Group siap menambah jaringan distribusi. Penambahan cabang distribusi itu dilakukan seiring dengan peningkatan permintaan dan daya beli masyarakat.

Tercatat jaringan distribusi AAM saat ini telah didukung oleh 1 Pusat Distribusi Nasional, 33 Gudang Cabang, dan 3 Kantor Perwakilan yang menjangkau 34 provinsi di Indonesia.

“Kami akan terus menambah cabang seiring dengan meningkatnya permintaan dan daya beli masyarakat di sektor kesehatan,” ujarnya.

Saat ini AAM tetap fokus di bidang distribusi produk obat-obatan, produk kesehatan dan alat kesehatan dengan lebih dari 70 prinsipal terdepan di industri kesehatan.

Selain itu, katanya, melalui PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA) yang didirikan pada tahun 2022, Argon Group siap memberikan layanan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

Direktur Utama AAM Juliwaty menambahkan distribusi merupakan kunci dari sebuah industri agar hasil produksi bisa diakses oleh masyarakat di mana pun.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, AAM menyatukan peran distribusi dan teknologi untuk menunjang rantai pasokan produk obat-obatan, produk kesehatan dan alat kesehatan.

Juliwaty menuturkan bahwa AAM senantiasa melakukan pengembangan berkesinambungan yang adaptif terhadap perubahan lanskap bisnis. Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan bisnis proses yang ada melalui sistem IT agar lebih produktif dengan mengelola resiko dan mengedepankan kepatuhan.

Beliau menjelaskan AAM memiliki visi sebagai perusahaan terdepan yang didedikasikan untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan pelanggan dan mitra bisnis.

Dalam menjalankan aktivitas bisnis, perseroan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengoptimalkan sejumlah keunggulan yang dimiliki.

Itu seperti keunggulan dalam hal layanan distribusi yang mencakup transportasi, gudang dan fasilitasnya yang selalu memastikan kualitas dan keamanan, ketersediaan kapasitas, dan suhu gudang yang terjaga.

Terkait solusi digital, AAM menerapkan IPOS Integrated Purchase Order System yakni sebuah sistem yang terintegrasi dengan berbagai fitur lain yang akan memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan ke AAM.

"Itu kami lakukan dengan memberikan layanan yang efektif dan efisien melalui jenis produk yang semakin lengkap, jangkauan yang semakin luas dan sistem informasi yang handal dan terpercaya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper