Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Pengelolaan Limbah Elektronik Semakin Baik, Dinas LH DKI Fasilitasi Masyarakat

Sebuah kotak akrilik transparan mirip akuarium kecil di Balaikota DKI Jakarta, hampir terisi penuh dengan kabel bekas, komponen elektronik rusak, bahkan telepon genggam yang telah usang.
Sampah plastik./Reuters
Sampah plastik./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah kotak akrilik transparan mirip akuarium kecil di Balaikota DKI Jakarta, hampir terisi penuh dengan kabel bekas, komponen elektronik rusak, bahkan telepon genggam yang telah usang.

Kotak ini merupakan salah satu upaya pemerintah provinsi DKI Jakarta mencegah masyarakat membuang limbah elektronik (e-waste) sembarangan. Harapannya, tanah, air dan udara Ibu Kota tidak tercemari oleh material-material beracun di dalamnya.

Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari berharap masyarakat yang memiliki barang-barang elektronik tak terpakai akibat pesatnya perkembangan teknologi, terbantu dengan adanya program ini.

Dinas LH DKI Jakarta telah mempersiapkan beberapa kotak pembuangan e-waste ini di beberapa titik. Selain di Balai Kota, masyarakat yang memiliki barang-barang e-waste menumpuk bisa membuangnya di setiap kantor Wali Kota di Jakarta. Institusi lain seperti sekolah atau kantor yang menginginkan kotak pembuangan e-waste pun akan difasilitasi.

Selain itu, masyarakat juga bisa menemukannya di Stasiun Juanda dan Cikini, serta halte Transjakarta Cawang Uki, Kampung Melayu, Matraman, Pasar Senen, Harmoni, Jakarta Kota, Bundaran HI, Tendean, Blok M, dan Ragunan.

Bahkan, apabila masyarakat memiliki e-waste yang cukup besar dengan berat di atas 5 kg, Dinas LH DKI Jakarta akan menjemputnya. Dengan mendaftar ke laman lingkunganhidup.jakarta.go.id atau media sosial Dinas LH DKI Jakarta.

Rosa menjelaskan bahwa pemprov memang belum bisa mendaur ulang sendiri e-waste ini sehingga pengelolaannya sementara akan bekerja sama dengan pihak ke-3. Sementara pada periode Januari-Juni, sudah ada sekitar 9 ton sampah elektronik yang terkumpul untuk diserahkan dan didaur ulang oleh swasta.

"Sementara kita akan perbanyak gudang terlebih dahulu untuk menampung e-waste di seluruh Jakarta. Pembangunannya nanti akan ada di setiap kota administrasi dan kecamatan. Ada yang sudah selesai tahun kemarin, tahun ini kita akan memperbanyak secara bertahap," jelasnya kepada Bisnis, Senin (29/7/2019).

Kini, menurut Rosa terpenting masyarakat semakin peduli akan bahaya e-waste sehingga terhindar dari bahaya seperti dari kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal, bahkan gangguan hormon akibat perilaku menimbun atau membuang e-waste sembarangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper