Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan persentase kasus positif Covid-19 dibanding total kasus yang diperiksa (positivity rate) di wilayah administrasi kota Jakarta Pusat saat ini sebesar 7,4 persen.
"Sampai saat ini 'positivity rate' di Jakarta Pusat masih 7,4 persen. Itu dari data terakhir 16 Juli 2020. Kita tidak hitung per hari, tapi setiap dua minggu sekali," kata Erizon saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Data itu didapatkan dari hasil tes Virus Corona lewat active case finding yang digelar di puskesmas di delapan kecamatan Jakarta Pusat yaitu di Tanah Abang, Senen, Menteng, Gambir, Cempaka Putih, Johar Baru, Sawah Besar dan Kemayoran.
Besaran positivity rate itu didapatkan usai fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta Pusat mendapatkan hasil 317 kasus positif dari 4.282 uji usap selama waktu dua minggu terhitung mulai 2 Juli hingga 19 Juli 2020.
"Kita terus lakukan pengetesan Covid-19. Paling banyak kita gunakan metode tes usap, tes cepat masih ada cuma memang saat ini paling banyak tes usap," kata Erizon.
Untuk diketahui, DKI Jakarta secara garis besar memiliki "positivity rate" hingga Kamis (23/7/2020) ini sebesar 5,3 persen.
Baca Juga
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tingkat "positivity rate" itu masih termasuk wajar, meski sedikit melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Seminggu ini 'positivity rate' Jakarta adalah 5,3 persen. Artinya kita di ambang batas, masih di sekitar 5 persen," kata Anies.
Berdasarkan pemetaan keluharan, Dinkes DKI Jakarta menemukan, terdapat sepuluh kelurahan dengan tingkat penyebaran kasus tertinggi di wilayah DKI Jakarta pada Kamis (23/7/2020). Sepuluh kelurahan itu meliputi:
Pademangan Barat 234 kasus
Penjaringan 196 kasus
Sunter Agung 193 kasus
Lagoa 161 kasus
Sunter Jaya 155 kasus
Petamburan 147 kasus
Cempaka Putih Barat 142 kasus
Kramat 141 kasus
Kenari 130 kasus
Palmerah 126 kasus