Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadinkes DKI Sebut Tren Covid-19 Ibu Kota Mengkhawatirkan

Kasus aktif di DKI Jakarta sudah menyentuh di angka 10.658 dengan positivity rate 7,6 persen dari hasil tes PCR.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran saat konferensi pers di Posko Terpadu Pemeriksaan Tes Cepat (Rapid Test) Antigen Drive Thru Polda Metro Jaya di Jalan Tol Km 34 Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/5/2021)./Antara rn
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran saat konferensi pers di Posko Terpadu Pemeriksaan Tes Cepat (Rapid Test) Antigen Drive Thru Polda Metro Jaya di Jalan Tol Km 34 Cibatu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/5/2021)./Antara rn

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menuturkan kurva pandemi Covid-19 di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan lantaran adanya peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 pasca libur lebaran tahun ini. 

Berdasarkan data Dinkes DKI, pada tanggal 31 Mei 2021 atau tepatnya saat perpanjangan PPKM Mikro sebelumnya, kasus aktif di DKI Jakarta sudah menyentuh di angka 10.658 dengan positivity rate 7,6 persen dari hasil tes PCR.

“Selama dua minggu ini, kenaikannya konstan dan cenderung mengalami lonjakan hingga per 14 Juni 2021 kasus aktif di Jakarta mencapai angka 19.096 atau naik 9.000-an kasus,” kata Widyastuti melalui keterangan resmi, Selasa (15/6/2021). 

Malahan, beberapa waktu belakangan ini pertambahan kasus harian mencapai 2000, 2.300 hingga 2.700 dengan kenaikan positivity rate menyentuh di angka 17,9 persen.

Di sisi lain, Widyastuti menuturkan, pihaknya turut menyoroti ihwal keberadaan varian baru mutasi virus Sars-Cov-2, yakni varian yang berasal dari luar negeri, di mana transmisi virus ini sudah ada di Jakarta. Widyastuti memaparkan, ada beberapa varian yang harus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta.

“Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita, seperti kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar dan varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan. Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama,” kata dia. 

Berdasarkan pada tren itu, Widyastuti memastikan, seluruh Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan antisipasi jangka pendek dengan penambahan maksimal kapasitas keterisian tempat tidur. Belakangan ada  peningkatan keterisian pasien Covid-19, per tanggal 31 Mei 2021 kapasitas tempat tidur isolasi di Jakarta sebesar 6.621 dan terpakai 2.176 atau 33 persen dan ICU sebesar 1.014 dan terpakai 362 atau 36 persen.

“BOR kita juga naik signifikan per tanggal 14 Juni kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 7.341 terisi 5.752 atau sudah menyentuh 78 persen hanya dalam 2 minggu dan ICU sebesar 1.086 terisi 773 atau 71 persen. Dari 78 persen keterisian tempat tidur tersebut 25 persennya merupakan warga luar DKI Jakarta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper