Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemiskinan DKI Jakarta Meningkat, Sekjen PDIP: Ahok-Djarot Lebih Baik!

Sekjen PDIP membandingkan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies dan wakilnya Ahmad Riza yang dinilainya gagal memperbaiki angka kemiskinan di Ibu Kota.
Mantan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pemimpin DKI Jakarta saat ini gagal menurunkan angka kemiskinan / Afiffah Rahmah
Mantan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pemimpin DKI Jakarta saat ini gagal menurunkan angka kemiskinan / Afiffah Rahmah

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terang-terangan menyebut kinerja pemerintahan DKI Jakarta saat ini tak lebih baik dibandingkan masa kepemimpinan sebelumnya yaitu Basuki Thajaja Poernama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

"Terbukti sekarang kemiskinan di DKI itu sama dengan 15 tahun sebelumnya. Akhirnya kan rakyat melihat bahwa Pak Ahok dan Pak Djarot lebih baik dari yang ada sekarang," katanya kepada awak media di Rakernas II PDIP, di Jakarta, Selasa (21/6/2021).

Hasto menuturkan bahwa kinerja Ahok dan Djarot memiliki dinamika yang positif dan berdampak besar bagi kesejahteraan rakyat.

"Teman-teman bisa lihat ketika sebelum diumumkan Ahok dan Djarot kurang apa dinamikanya. Tetapi ketika diumumkan oleh ketua umum bahwa itu keputusan terbaik, rakyat yang menentukan," paparnya.

Politikus PDIP sekaligus Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membenarkan penyataan Hasto dengan mempertanyakan efektivitas nominal APDB DKI Jakarta saat kni.

"Kita prihatin karena APBD DKI besar banget. Kita tunggu tunggu sebetulnya katanya mensubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Sehingga kita mempertanyakan duit sak mono gedhene itu untuk apa ya?" tanya Djarot.

Bahkan, Djarot optimistis jika diberi kesempatan untuk kembali menjabat sebagai pemimpin DKI Jakarta bersama Ahok, akan mampu menekan angka kemiskinan hingga di bawah 5 persen.

"Kalo pak Ahok diberikan satu periode lagi saya pastikan bisa di bawah 5 persen," katanya.

Adapun, hasil survey terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Utara menjadi kota dengan peningkatan persentase kemi tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Tingkat kemiskinan di Jakarta Utara bergerak dari 5,04 persen pada 2019, meningkat menjadi 6,78 persen pada 2020, dan puncaknya pada 2021 tingkat kemiskinan di daerah tersebut mencapai 7,24 persen.

Kemudian, Jakarta Selatan bergerak dari 2,73 persen pada 2019, meningkat menjadi 3,43 persen setahun kemudian, dan puncaknya menjadi 3,56 persen pada 2021.

Sementara itu, tingkat kemiskinan di Jakarta Timur beranjak dari 3,12 persen pada 2019, lalu meningkat menjadi 4,16 persen pada 2020, dan menjadi 4,28 persen pada 2021. Selanjutnya Jakarta Barat bergerak dari 3,25 persen pada 2019, meningkat menjadi 4,25 persen pada 2020, dan pada 2021 meningkat hingga 4,31 persen.

Lalu, tingkat kemiskinan di Jakarta Pusat bergerak dari 3,68 persen pada 2019, lalu meningkat menjadi 4,51 persen pada 2020, dan puncak 4,94 persen pada 2021.

Terkait peningkatan kemiskinan tersebut, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan bahwa hal itu terjadi salah satunya karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper