Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR BERAS: Dumai Bakal Terima 7.800 Ton dari Thailand

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Dumai, Riau akan menerima beras impor dari negara Thailand sebanyak 7.800 ton melalui jalur laut.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, DUMAI, Riau - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Dumai, Riau akan menerima beras impor dari negara Thailand sebanyak 7.800 ton melalui jalur laut.

Kepala Bulog Subdivre Dumai Tommi Despalingga menyatakan program impor beras ini guna menghindari kelangkaan akibat produksi pertanian beras lokal yang dianggap tidak mencukupi.

"Pemasukan beras impor ini dijadwalkan pada November depan sebagai tahap awal dari jatah yang ditetapkan pemerintah sebanyak 20 ribu ton melalui pelabuhan Dumai," katanya, Selasa (28/10/2014).

Menurutnya, beras yang didatangkan dari luar negeri dengan pengangkutan kapal ini terdiri dari dua jenis, yaitu medium untuk keperluan pemenuhan pangan masyarakat dan premium khusus beras kepentingan perdagangan.

Kebijakan impor beras ini, lanjutnya, merupakan kali pertama yang kembali diadakan sejak pemerintah menghentikan mendatangkan beras dari luar negeri pada 2012 lalu.

Agar pelaksanaan pemasukan beras ini berjalan lancar, pihak Bulog telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk pengurusan dokumen administrasi barang dan alat angkutan.

"Kita telah berkoordinasi agar beras impor ini terlaksana dengan baik dan lancar," ungkapnya.

Dia menambahkan dalam setahun ini Bulog juga telah menerima pemasukan beras lokal dari berbagai daerah sebanyak 60 ribu ton untuk keperluan program raskin dan cadangan pemerintah.

"Beras yang kita terima selanjutnya digudangkan dan dipersiapkan untuk keperluan cadangan pemerintah serta pendistribusian program beras miskin di tiga kabupaten kota wilayah kerja Bulog Dumai," jelasnya.

Diketahui, pada awal Oktober ini Kementrian Perdagangan RI kembali membuka kran impor beras kepada Perum Bulog untuk menjaga cadangan nasional memadai hingga akhir tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper