Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sengketa Dagang AS-China Masih Jauh dari Selesai

Pemerintah AS menilai sengketa dagang dengan China masih jauh dari selesai, meski para pejabat tinggi kedua negara sudah melakukan beberapa pertemuan.
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong
Pabrik baja di Jiaxing, Provinsi Zhejiang, China/Reuters-William Hong

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah AS menilai sengketa dagang dengan China masih jauh dari selesai, meski para pejabat tinggi kedua negara sudah melakukan beberapa pertemuan.

Duta Besar AS untuk China Terry Branstad mengatakan pihaknya ingin China memberikan jadwal yang jelas mengenai kapan akan membuka pasarnya untuk produk-produk dari AS.

Dalam pertemuan terakhir pada awal bulan ini, yang mempertemukan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan perwakilan Pemerintah China, AS memberikan sejumlah daftar permintaan terkait hak kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan teknologi AS dan kebijakan dagang lainnya yang dinilai tidak adil.

Namun, kedua negara gagal mencapai kesepakatan dan memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan di Washington.

"China meminta daftar detailnya. Kami berikan daftar detail dalam hal isu dagang, jadi mereka tidak bisa menyatakan bahwa mereka tidak tahu apa yang kami minta," papar Branstad, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/5/2018).

Dia melanjutkan pembicaraan kedua negara masih jauh dari selesai. Menurut Branstad, China belum memenuhi permintaan untuk membuka sektor finansial dan asuransinya, maupun menurunkan tarif masuk kendaraan.

Dia menambahkan Presiden AS Donald Trump telah mengungkapkan keinginannya untuk melihat kenaikan signifikan dalam ekspor makanan ke Negeri Panda.

"Kami ingin melihat China sama terbukanya dengan AS," tutur Branstad.

Seperti diketahui, kedua negara telah melancarkan aksi saling ancam menaikkan tarif impor dari masing-masing negara dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Trump mengawalinya dengan mengumumkan kenaikan tarif impor produk baja dan aluminium, termasuk dari China. 

Sementara itu, Pemerintah China menyampaikan perselisihan dagang dengan Negeri Paman Sam belum menunjukkan dampak apapun terhadap ekonomi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper