Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Akan Naikkan Nilai Impor dari AS Hingga US$25 Miliar

China memberikan penawaran untuk membeli lebih banyak produk-produk AS, hingga mencapai US$25 miliar pada tahun ini.
ilustrasi./.Reuters
ilustrasi./.Reuters

Kabar24.com, JAKARTA - China memberikan penawaran untuk membeli lebih banyak produk-produk AS, hingga mencapai US$25 miliar pada tahun ini.

Rencana tersebut merupakan perkembangan yang terbaru dari perselisihan dagang China-AS.

“Produk-produk minyak mentah, batu bara, dan peternakan merupakan di antara produk yang akan dibeli lebih oleh China,” kata dua sumber yang mengerti jalannya diskusi dan enggan disebutkan identitasnya, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (7/6/2018).

Proposal tersebut merupakan yang terbaru dari perundingan kedua ekonomi terbesar di dunia yang telah saling mengancam tarif selama beberapa bulan belakangan.

Adapun Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross telah kembali dari Beijing pada awal bulan ini setelah menghadiri perundingan perdagangan tingkat tinggi putaran ketiga bersama Pemerintahan China.

Di dalam pertemuan tersebut, keduabelah pihak lebih fokus membicarakan kesepakatan China yang ingin membeli lebih banyak produk energi dan peternakan dari AS.

Sementara itu, Menteri Perdagangan China tidak memberikan respons ketika ditanyai mengenai laporan perdagangan dan ZTE tersebut.

Adapun pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menjadikan pengurangan defisit perdagangan dengan China dan sejumlah negara lainnya sebagai tujuan kebijakannya yang paling penting.

Kendati AS telah mengenakan tarif impor untuk baja dan aluminium dari seluruh dunia, namun AS belum juga menerapkan pajak yang selama ini diancamkan kepada China.

Sementara itu, China telah memperingatkan, Negeri Panda bisa saja membatalkan semua janji perdagangannya dengan AS jika tarif-tarif tersebut benar-benar dikenakan.

Pada tahun lalu, ekspor produk AS ke China mencapai US$130 miliar dan impor dari China ke AS berjumlah US$506 miliar. Ketimpangan itu menghasilkan defisit di pihak AS, sebesar lebih dari US$375 miliar.

Meskipun China menawarkan untuk membeli produk energi dan agrikultur dari AS hingga sebesar US$25 miliar, atau dua kali lipat dari yang dibeli pada 2017, jumlah itu sangat jauh dari US$200 miliar yang diminta oleh Pemerintahan Trump sebelumnya.

Menurut sumber yang enggan disebutkan identitasnya, Pemerintahan Presiden China Xi Jinping terbuka untuk meneken kontrak resmi mengenai penambahan impor tersebut.

“China bisa saja mengimplementasikan komitmen US$25 miliar dolar karena perusahaan milik negara akan mematuhi perintah Partai Komunis,” kata Tao Jingzhou, Managing Partner di Dechert LLP, Beijing.

Namun Tao khawatir, Tim Trump kemungkinan bakal mempertimbangkan bahwa jumlah penawaran itu terlalu kecil dari yang diminta.

Senada, Dariusz Kowalczyk, Senior Strategis Emerging Market di Credit Agricole SA Hong Kong, menilai penawaran China tidak cukup dan bahkan jauh dari setengah yang diminta AS.

“Akan tetapi, semua langkah akan diterima. Artinya, hanya tinggal 9 hari sebelum AS mengumumkan daftar produk China yang akan dikenakan tarif sebesar US$50 miliar,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper