Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiai Ma'ruf Benarkan Tahun Lalu Usulkan Abu Bakar Ba'asyir Dibebaskan

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi, membeberkan, setahun lalu atau 2018, Ma'ruf Amin pernah mengusulkan untuk membebaskan pimpinan Ponpes Al-Mu'min, Abubakar Ba'asyir.
Calon Wakil Presiden dari nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin/Istimewa
Calon Wakil Presiden dari nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi, membeberkan, setahun lalu atau 2018, Ma'ruf Amin pernah mengusulkan untuk membebaskan pimpinan Ponpes Al-Mu'min, Abu Bakar Ba'asyir.

Calon wakil presiden yang juga Ketua MUI, Ma'ruf Amin, membenarkan hal tersebut.

"Betul, memang saya pernah mengusulkan. Cuma pada waktu itu, secara teknis masih akan ditempuh grasi. Tapi keluarganya tidak mau meminta grasi, sehingga sulit untuk dibebaskan. Tapi kemudian sekarang sudah ditemukan lagi alasannya, yaitu demi kemanusiaan," ucap Ma'ruf usai melakukan silaturahmi dengan ulama se-Bandung Raya, di Pondok Pesantren Riyadlul Huda Ngamprah, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (20/1/2019).

Dia mengungkapkan syukur dengan langkah Presiden Jokowi. Karena Ba'asyir sudah tua. "Ya saya bersyukur sekali itu. Karena memang saya bilang beliau sudah tua, sudah udzur kan seharusnya memang bisa dibebaskan," ungkap Ma'ruf.

Senada, di tempat yang sama, juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menampik itu bagian dari pencitraan politik.

"Saya kira tidak ya. Kita kan tahu bahwa Abu Bakar Ba'asyir sudah sepuh, sudah tua, sudah sakit-sakitan, maka saya kira asepk kemanusiaan dikedepankan oleh Pak Jokowi dibandingkan dengan aspek politik. Saya tegaskan bahwa pilihan kebijakan untuk memebebaskan Abu Bakar Ba'asyir itu semata-mata aspek kemanusiaan tanpa meninggalkan aspek hukumnya," jelas Ace.

Dia menuturkan, Jokowi sudah melakukan konsultasi dengan sejumlah pimpinan lembaga dan Kementerian.

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi juga telah melakukan konsultasi dengan Kapolri, dengan Kemenkumham, Menkopolhukam, dan dengan para pakar terutama Pak Yusril. Sehingga menurut saya ini harus dipahami sebagai upaya untuk mengedepankan kemanusiaan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper