Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Inggris Menyiapkan Diri Jika Brexit Berakhir Tanpa Kesepakatan

Mendekati tenggat waktu 29 Maret 2019, sejumlah bisnis pabrikan di Inggris sudah mempersiapkan diri jika Brexit berakhir tanpa kesepakatan.
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville
Bisnis.com, JAKARTA -- Mendekati tenggat waktu 29 Maret 2019, sejumlah bisnis pabrikan di Inggris sudah mempersiapkan diri jika Brexit berakhir tanpa kesepakatan.
Pelaku bisnis dari Rolls Royce Holdings Plc hingga Heineken NC telah menguraikan sejumlah rencana untuk menimbun bahan baku seandainya Brexit mengganggu alur pengiriman suplai ke Inggris. 
Pabrik-pabrik dan fasilitas penyimpanan terisi penuh karena produsen sudah mulai menimbun bahan baku mulai dari tinta cetak hingga suku cadang pesawat dan makanan kaleng. 
Menteri Departemen Bisnis dan Industri Inggris Richard Harrington menyatakan bawha hampir dari setiap persegi ruang penyimpanan di seluruh negeri saat ini sudah penuh.
Associated British Foods Plc, produsen teh, gula, dan roti yang cukup populer di Inggris, telah jauh-jauh hari melakukan pembelian bahan baku untuk produk makanan, pengemasan hingga kebutuhan mesin untuk bisnis di masa depan guna mengurangi risiko disrupsi.
Para pembuat obat juga telah menambah inventaris obat-obatan yang paling dibutuhkan antara lain insulin.
"[Menimbun bahan baku] buka cara yang optimal untuk menjalankan bisnis manufaktur," ujar CEO Tharsus Ltd. Brian Palmer, perusahaan produsen pembuat robotika dan mesin berteknologi tinggi, seperti dikutip melalui Bloomberg, Sabtu (19/1).
Tharsus menimbun mesin terus menambahkan kuantitas yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan klien dari seluruh dunia. Mereka juga harus memastikan dapat memenuhi pengiriman pada April, pasca tenggat waktu Inggris keluar dari Uni Eropa.
Kesepakatan Brexit yang diajukan oleh Perdana Menteri Theresa May ditolak keras oleh anggota Parlemen Inggris pada Selasa (15/1) dalam kekalahan pemerintah terbesar dalam sejarah modern Inggris.
May berhasil lolos dari mosi tidak percaya (vote of no confidence) 24 jam kemudian sebelum menyatakan akan memanggil seluruh pimpinan partai untuk melakukan diskusi dan membawa Inggris keluar dari kelumpuhan politik.
Sejauh ini Ketua Partai Buruh Jeremy Corbyn menolak untuk terlibat dalam diskusi tersebut.
May memiliki waktu hingga Senin (21/1) untuk kembali ke Parlemen dengan membawakan rencana B. Parlemen mengindikasikan bahwa May akan melanjutkan Brexit dengan kesepakatan yang lama. 
Hal ini memungkinkan Brexit akan ditutup tanpa kesepakatan jika May dan Uni Eropa tidak menghasilkan kesepakatan baru untuk mencoret potensi no-deal Brexit.
Penimbunan bahan baku tentunya membebani perusahaan karena harus mengeluarkan biaya lebih banyak dalam upaya mitigasi dari skenario terburuk.
IHS Markit, melaporkan kenaikan jumlah stok di pabrik-pabrik pada Desember 2018 hampir mencapai rekor tertinggi.
Palmer menyebutkan biaya penimbunan dan beban upah pekerja yang harus melakukan produksi lebih banyak mencapai tujuh digit tanpa menyatakan nilai pasti beban yang harus ditanggung perusahaan.
"Sejumlah perusahaan telah memiliki tumpukan bahan baku hingga beberapa kontainer," kata Ketua Asosiasi Manufaktur Inggris (EEF) Stephen Phipson.
"Mungkin sudah ada ribuan perusahaan yang kekurangan modal kerja karena mereka sedang berusaha untuk mengumpulkan persediaan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper