Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Kehilangan Rp15,62 Triliun dalam 2 Menit Perdagangan

Elon Musk kehilangan US$1,1 miliar (sekitar Rp15,62 triliun) kekayaannya dalam dua menit pertama perdagangan di bursa New York karena saham Tesla Inc. merosot sebanyak 11%.
Pendiri SpaceX Elon Musk. /Reuters
Pendiri SpaceX Elon Musk. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk kehilangan US$1,1 miliar (sekitar Rp15,62 triliun) kekayaannya dalam dua menit pertama perdagangan di bursa New York, karena saham Tesla Inc. merosot sebanyak 11%.

Jatuhnya saham Tesla tersebut memangkas kekayaan bersihnya menjadi US$22,3 miliar (Rp316,66 triliun) pada Bloomberg Billionaires Index pada perdagangan Kamis pukul 09.32 waktu New York (20.32 WIB). Sebelumnya kekayaan Musk tercatat sebesar  US$23,4 miliar, atau Rp332,28 triliun.

Kekayaan Elon Musk yang mencapai sekitar US$10 miliar (Rp142 triliun) diperoleh dari Tesla, sedangkan sekitar US$13 miliar (Rp184,60 triliun) berasal dari sahamnya di bisnis roket luar angkasa Space Exploration Technologies Corp.

Dikutip dari Bloomberg, saham Tesla Inc. anjlok menyusul penurunan pengiriman selama kuartal pertama tahun 2019, yang memicu kekhawatiran penurunan permintaan untuk sedan Model 3 yang mulai dijual kurang dari dua tahun lalu.

Produsen mobil listrik ini mengirim 63.000 kendaraan dalam tiga bulan yang berakhir pada Maret, turun dari 90.966 pada kuartal keempat. Saham Tesla merosot menjadi US$260,59 per lembar saham pada pukul 9.30 pagi di New York.

Di AS, tempat Tesla memperkenalkan sedan Model 3 pada tahun 2017, insentif pajak untuk kendaraan menyusut. Sementara itu Eropa dan China, perusahaan berjuang untuk mengirimkan mobil kepada konsumen dengan cepat.

Sebanyak 50.900 unit Tesla Model 3 yang dikirimkan pada kuartal pertama tidak memenuhi estimasi rata-rata analis yang memperkirakan pengiriman sebanyak 51.750 dan lebih rendah dari dua kuartal sebelumnya.

Angka pengiriman ini merupakan kemunduran untuk rencana Elon Musk untuk mempercepat penjualan dengan menurunkan harga dan menargetkan lebih banyak pasar di seluruh dunia.

“Ini mengecewakan. Tidak ada jalan lain untuk itu," kata Gene Munster, mitra pengelola perusahaan modal ventura Loup Ventures, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper