Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Kirim Pasukan Bersenjata ke Perbatasan Meksiko

Presiden AS Donald Trump, Rabu (24/4/2019), memperbarui ancaman untuk menutup perbatasan di bagian selatan dan mengirimkan lebih banyak "pasukan bersenjata" untuk mempertahankan perbatasan bila Meksiko tidak mencegah rombongan imigran Meksiko masuk ke AS.
Seseorang mengenakan kostum Kelinci Paskah terlihat ketika Presiden AS Donald Trump menghadiri Egg Roll 2019 Gedung Putih di Washington, AS, 22 April 2019./Reuters
Seseorang mengenakan kostum Kelinci Paskah terlihat ketika Presiden AS Donald Trump menghadiri Egg Roll 2019 Gedung Putih di Washington, AS, 22 April 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump, Rabu (24/4/2019), memperbarui ancaman untuk menutup perbatasan di bagian selatan dan mengirimkan lebih banyak "pasukan bersenjata" untuk mempertahankan perbatasan bila Meksiko tidak mencegah rombongan imigran Meksiko masuk ke AS.

"Karavan besar dengan 20.000 orang melaju dari Meksiko," kata Trump dalam Twitter.

 "Meksiko telah mengurangi jumlah mereka, namun mereka tetap datang. Meksiko harus menangkap sisanya atau kami terpaksa menutup perbatasan dan memanggil militer."

Trump juga mengatakan, tanpa menjelaskan lebih rinci, bahwa tentara Meksiko baru-baru ini telah "mengancam" pasukan AS yang dikatakan sebagai "taktik pengalihan untuk mengatasi penyelundupan narkoba"

"Lebih baik itu tidak terjadi lagi! Kami sekarang mengirim PASUKAN BERSENJATA ke perbatasan. Meksiko tidak cukup berupaya menangkap dan memulangkan mereka!," cuit Trump.

Trump tidak mengatakan secara jelas maksud dari "pasukan bersenjata" karena setidaknya saat ini pasukan penjaga perbatasan AS memang sudah bersenjata. Tidak jelas juga maksud dari karavan yang disinggung oleh Trump.

Ketika ditanya mengenai cuitan Trump pada konferensi pers resmi, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pemerintahannya akan menyelidiki insiden yang dimaksud oleh Trump.

"Tapi kami tidak akan bertengkar dengan pemerintah AS," katanya seperti dikutip Reuters.

"Kami tidak akan membiarkan diri terpancing oleh bentuk provokasi apa pun,"

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper