Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia dan Inggris Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral

Partnership Forum Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kemitraan bilateral di masa mendatang. Hubungan kedua belah pihak mencakup kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan siber.
Menlu Retno Marsudi/Dok. Kemenlu
Menlu Retno Marsudi/Dok. Kemenlu

Bisnis.com, LONDON—Partnership Forum Indonesia-Inggris tegaskan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kemitraan bilateral di masa mendatang. Hubungan kedua belah pihak mencakup kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan siber

Hal tersebut disampaikan oleh Menlu RI, Retno L.P. Marsudi, pada kesempatan Forum Kemitraan RI-Inggris di London (17/6/2019). Dalam Forum tersebut, Menlu RI bersama dengan Mendikbud RI, Muhadjir Effendi, telah melakukan pembahasan dengan Wakil PM Inggris David Lidington dan Menteri Urusan Asia Pasifik Inggris Mark Field.

Indonesia dan Inggris sepakati penguatan hubungan bilateral di berbagai bidang, termasuk dukungan Inggris dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kerja sama di bidang pendidikan.

Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memberikan penekanan pada peningkatan sumber daya manusia.

Indonesia dan Inggris miliki hubungan persahabatan yang khusus, luas dan erat. Persahabatan ini luas dan dinamis serta didasari oleh persamaan nilai dan sejarah.

“Pertemuan memberikan perhatian terhadap peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan siber,” papar Retno, dikutip dari laman Kemlu, Selasa (18/6/2019).

Selain membahas kerja sama pendidikan, Partnership Forum juga membahas  sektor prioritas kerja sama lainnya seperti, potensi kerja sama ekonomi dan perjanjian perdagangan di antara kedua negara pasca rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Inggris juga menegaskan kembali posisi indonesia sebagai mitra strategis Inggris terutama dalam penanganan isu pemberantasan terorisme dan isu-isu perubahan iklim serta kecenderungan peningkatan intoleransi di dunia.

Selain itu, pertemuan menyepakati untuk merevitalisasi Joint Working Group on Creative Economy, untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi kreatif antar kedua negara.

Sebagai bentuk realisasi kerja sama isu prioritas, kedua Menteri Luar Negeri juga menandatangani nota kesepahaman di bidang kerja sama maritim.

Nota kesepahaman tersebut menyepakati pembentukan Bilateral Maritime Forum (BMF). BMF akan menjadi wadah pertemuan peningkatan kerja sama dalam bidang isu-isu maritim, yang sejalan dengan prioritas Pemerintah khususnya dalam kaitan Global Maritime Fulcrum.

“Saya juga secara khusus mengangkat berbagai isu internasional yang menjadi kepentingan bersama antara lain Palestina, Afghanistan dan Rakhine State,” tutur Retno.

Pada saat yang sama juga dilakukan Dialog bidang Pertahanan yang pertama kali dilakukan kedua negara.

Penyelenggaraan Partnership Forum pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2007, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI dan menghadirkan Menteri Pertahanan RI.

Penyelenggaraan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut kesepakatan kedua Kepala Pemerintahan pada tahun 2006 untuk memperdalam kerja sama bilateral dan promosi dialog strategis terkait isu multilateral dan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Sumber : kemlu.go.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper