Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping: Proteksionis Jadi Ancaman Ekonomi Global

Presiden China Xi Jinping mengatakan ekonomi global terancam tidak stabil akibat beberapa negara maju mengambil langkah proteksionis.
Prsiden China Xi Jinping/Reuters
Prsiden China Xi Jinping/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping mengatakan ekonomi global terancam tidak stabil akibat beberapa negara maju mengambil langkah proteksionis yang mengarah pada konflik perdagangan dan blokade ekonomi.

Hal itu disampaikan Xi dalam pertemuan dengan pemimpin negara Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. Keempat negara itu merupakan kelompok yang memiliki perkembangan ekonomi serupa.

"Semua ini menghancurkan tatanan perdagangan global. Ini juga berdampak pada kepentingan bersama negara kita, mengganggu perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia," ujar Xi pada Jumat (28/6/2019).

Menurutnya, BRIC harus meningkatkan daya tahan dalam menghadapi risiko eksternal di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Perdana Menteri India Narendra Modi menilai perkembangan ekonomi global sebagian besar didorong oleh keputusan sepihak. Tidak hanya itu, perselisihan antarnegara juga dirasakan oleh seluruh sistem ekonomi.

"Kita harus tetap fokus pada reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mencapai pembangunan ekonomi global yang seimbang, agar pertumbuhan dinikmati semua orang," ujar Modi.

Pernyataan tersebut mengomentari kondisi perang dagang yang diembuskan Amerika Serikat dan China. Jika perang dagang terus berlangsung, lanjutnya, hal itu akan turut memengaruhi situasi perdagangan global.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengaku akan membahas persoalan perdagangan global dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang.

Hal itu dilakukan Trump ketika Negeri Paman Sam berambisi untuk memangkas defisit perdagangan besar.

"Kami akan berbicara tentang banyak hal, juga berbicara banyak soal perdagangan. Saya menghargai kenyataan bahwa Jepang memiliki banyak perusahaan mobil di Michigan, Ohio, Pennsylvania dan North Carolina," kata Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper