Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Posisi Menteri, PDIP Serahkan Sepenuhnya ke Jokowi

Partai Demokrat Indonesia Perjuangan dinilai sebagai partai yang paling pasti mendapat jatah kursi menteri usai Joko Widodo - Ma'ruf Amin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Kendati demikian partai tersebut menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kepala negara.
Sri Mulyani (ketiga dari kiri) saat bersama 11 menteri lainnya dan satu kepala badan hasil perombakan Kabinet Kerja Jilid II mengucapkan sumpah dan janji jabatan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf
Sri Mulyani (ketiga dari kiri) saat bersama 11 menteri lainnya dan satu kepala badan hasil perombakan Kabinet Kerja Jilid II mengucapkan sumpah dan janji jabatan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat Indonesia Perjuangan dinilai sebagai partai yang paling pasti mendapat jatah kursi menteri usai Joko Widodo - Ma'ruf Amin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Kendati demikian partai tersebut menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kepala negara.

Politisi PDI Perjuangan Asteria Dahlan mengatakan semua keputusan terhadap kursi menteri ada ditangan presiden. Diskresi tersebut merupakan hak dan wewenang presiden selama memimpin.

"Itu hak beliau baik personalia koalisi maupun oposisi 02 ditarik [menjadi pejabat negara], tidak masalah. Kami sangat membuka diri kepada Jokowi, karena dia yang akan gunakan, senyaman beliau," katanya salam diskusi Polemik di D'Consulate, Jakarta, Sabtu (29/6/2019).

PDIP menurutnya akan menerima apapun hasil yang diumumkan untuk mengisi kabinet. Bahkan pada pemilihan lalu, PDIP tidak mempermasalahkan keputusan presiden menempatkan ladernya para posisi kurang strategis.

Sementara terkait nama-nama menteri baru, Asteria enggan untuk membukanya kepada publik. Lagi-lagi dia menyebut seluruh orang yang dipilih sebagai pembantu presiden, terhantung dari presiden sendiri

Di sisi lain, keputusan Mahkamah Konstitusi dua hari lalu bukan keputusan menang dan kalah. Pasalnya kemenangan sejati hanya diterima oleh masyarakat.

"Saatnya kita kembali bersatu menjadi satu kesatuan membangun Indonesia jadi lebih hebat lagi ke depan. Kami memastikan rekonsiliasi itu tidak menjadi alat politik dagang sapi," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper