Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Singgung Megawati yang Tidak Ucapkan Selamat Kepada SBY

Menurutnya, Megawati tidak pernah mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono setelah pemilihan presiden 2004 dan 2009. Hal itu disampaikan Sandiaga saat ditanya ihwal pernyataannya yang menyebut ucapan selamat dari pihak yang kalah kepada yang menang sebagai budaya barat.
Sandiaga Uno./ANTARA-Sigid Kurniawan
Sandiaga Uno./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, Jakarta – Dianggap tak mau mengucapkan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih setelah putusan Mahkamah Konstitusi dibacakan, Sandiaga Uno balik menyinggung sikap serupa yang pernah dilakukan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, Megawati tidak pernah mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono setelah pemilihan presiden 2004 dan 2009. Hal itu disampaikan Sandiaga saat ditanya ihwal pernyataannya yang menyebut ucapan selamat dari pihak yang kalah kepada yang menang sebagai budaya barat.

“Kita enggak pernah melihat [ucapan selamat] itu dilakukan oleh Ibu Presiden Megawati waktu 2004, tidak melihat itu disampaikan oleh Bu Presiden Megawati ke Pak SBY 2009,” kata Sandiaga, seperti dilansir Tempo.co, Senin (1/7/2019).

Sebelumnya, Sandi menilai bahwa mengucapkan selamat kepada pemenang kontestasi demokrasi adalah budaya Barat.

Awalnya ia diminta mengucapkan selamat atas kemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang memenangi Pilpres 2019 pascaputusan MK yang menolak permohonan sengketa pilpres Prabowo-Sandi.

Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum belum menyatakan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden terpilih periode 2019-2024. Karena itu, ucapan selamat itu belum pas disampaikan.

“Kan, kemarin diharapkan memberikan selamat waktu pascapenutupan MK dan saya sampaikan bahwa budaya-budaya we conceive defeat and we offer congratulation itu hanya ada di pilpres-pilpres di demokrasi barat, di Amerika terutama,” kata Sandi.

Ia berpandangan ucapan selamat ini pun harus sesuai dengan budaya Indonesia.

Selain tidak pada tempatnya, Sandiaga menilai ucapan selamat itu bisa melukai perasaan pendukung mereka. Menurut dia, setelah pengumuman MK itu tak bisa dimungkiri ada perasaan kecewa dari para pendukungnya.

It's about timing dan kita enggak usahlah terlalu memodel demokrasi kita kayak demokrasi di Barat sana, di Amerika sana, yang mana awal langsung bisa memberikan pernyataan-pernyataan klise dan tidak sesuai mungkin dengan hati nurani,” kata Sandiaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper