Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunakan Aplikasi, Polisi China Sadap Ponsel Wisatawan 

Polisi perbatasan China secara diam-diam memasang aplikasi pengawasan pada telepon wisatawan dan mengunduh informasi pribadi tersebut sebagai bagian dari pengawasan intensif pemerintah terhadap wilayah terpencil Xinjiang.

Kabar24.com, JAKARTA--Polisi perbatasan China secara diam-diam memasang aplikasi pengawasan pada telepon wisatawan dan mengunduh informasi pribadi tersebut sebagai bagian dari pengawasan intensif pemerintah terhadap wilayah terpencil Xinjiang.

Pemerintah China telah membatasi kebebasan di provinsi itu khusus untuk penduduk Muslim setempat. Selain memasang kamera pengenal wajah di jalan-jalan dan di masjid, polisi China  dilaporkan juga memaksa penduduk untuk mengunduh perangkat lunak pendeteksi ponsel mereka.

Sebuah penyelidikan oleh Guardian dan mitra internasional telah menemukan bahwa para pelancong menjadi sasaran ketika mereka mencoba memasuki wilayah tersebut dari negara tetangga Kyrgyzstan.

Penjaga perbatasan mengambil ponsel mereka dan secara diam-diam memasang aplikasi yang mengekstrak email, teks, dan kontak, serta informasi tentang handset itu sendiri seperti dikutip Theguardian.com, Rabu (3/7).

Para wisatawan mengatakan mereka tidak diberitahu oleh pihak berwenang sebelumnya tentang perangkat lunak yang dipasang atau bahwa informasi mereka sedang diambil.

Hasil penyelidikan, dengan mitra termasuk Süddeutsche Zeitung dan New York Times, telah menemukan bahwa ponsel orang-orang yang menggunakan perbatasan Irkeshtam untuk melintasi negara itu disadap oleh petugas kepolisian.

Edin Omanovi, dari grup kampanye Privacy International menggambarkan temuan itu sebagai "sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, konten dalam ponsel bisa membuat anda ditahan di kamp tahanan. 

Akademisi dan pakar keamanan dunia maya menyatakan bahwa aplikasi yang dirancang oleh perusahaan Cina itu melacak ponsel Android yang dinilai pihak berwenang setempat bermasalah.
Sekitar 100 juta orang mengunjungi wilayah Xinjiang setiap tahun, menurut otoritas China. Mereka termasuk wisatawan domestik dan asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper